Ilustrasi (Business Insider)
Analisadaily.com, Beijing - Jumlah total infeksi virus corona di China telah melewati 17.200 kasus secara nasional, dengan 2.829 kasus baru. Hal ini dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional, Senin (3/2).
Dalam laporan hariannya, komisi itu mengatakan, telah ada 57 kematian baru akibat virus corona, semuanya di Provinsi Hubei, lokasi paling parah terkena dampaknya.
Dilansir dari
Channel News Asia, Korban baru datang sehari setelah China memberlakukan kuncian di kota besar yang jauh dari pusat gempa, dan kematian pertama di luar negara dilaporkan di Filipina.
Pihak berwenang di Hubei, provinsi pusat wabah, melaporkan 56 kematian baru. Korban meninggal dunia di China menjadi 36i orang, melebihi 349 kematian Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada 2002-2003.
Negara-negara G7 seperti Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, memiliki semua kasus virus yang dikonfirmasi. Mereka akan membahas tanggapan bersama, kata menteri kesehatan Jerman, Jens Spah.
Di Thailand, memiliki 19 kasus yang dikonfirmasi, para dokter mengatakan bahwa seorang pasien China lanjut usia yang diobati dengan campuran flu dan obat-obatan HIV telah menunjukkan peningkatan dramatis dan dites negatif terhadap virus 48 jam kemudian.
Sebagian besar infeksi di luar negeri telah terdeteksi pada orang yang melakukan perjalanan dari Wuhan, pusat industri dengan 11 juta orang, atau daerah di sekitar Provinsi Hubei.
Pria yang meninggal di Filipina berusia 44 tahun dari Wuhan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yang telah menyatakan epidemi itu sebagai darurat kesehatan global.
China telah memulai upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mengendalikan virus, yang diyakini telah melompat ke manusia dari pasar hewan Wuhan, dan dapat ditularkan di antara orang-orang.
(RZD)