Soal Unjuk Rasa #SAVEBABI, Edy Rahmayadi: Yang Mau Musnahkan Siapa?

Soal Unjuk Rasa #SAVEBABI, Edy Rahmayadi: Yang Mau Musnahkan Siapa?
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membantah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan memusnahkan babi akibat wabah Hog Cholera dan African Swine Fever (ASF).

"Yang mau memusnahkan siapa?" kata Edy di Kantor Gubernur Sumut, Senin (10/2) kemarin.

Edy mengungkapan, persoalan terkait wabah Hog Cholera dan ASF harus dikerjakan secara bersama-sama untuk mencarikan solusi terbaik.

"Inikan musibah. Semua orang, kan nggak mau ini terjadi. Untuk itu, kita harus sama-sama mencarikan solusi untuk mengatasi ini," ungkapnya.

Edy tidak ingin wabah Hog Cholera dan ASF mengganggu perekonomian warga. Pihaknya saat ini terus melakukan pencegahan, supaya wabah tidak semakin meluas.

Langkah-langkahnya juga sudah dilakukan. Mulai dari pemberian disinfektan, memantau lalu lintas keluar masuknya babi dari daerah terjangkit dan lainnya.

"Wabah Hog Cholera sampai saat ini belum ada obatnya. Vaksinnya belum ada. Satu-satunya jalan kita hanya mencegah dengan membersihkan tempat-tempat itu. Babi-babi yang terinfeksi wabah hog kolera ini kita musnahkan yang terinfeksi. Karena belum ada obatnya. Kita melarang rakyat membuang babi-babi sembarangan kalau dia sudah mati," terangnya.

Edy menjelaskan, saat ini pihak Pemprov Sumut terus menggelar pertemuan dengan seluruh stakeholder terkait penanganan wabah Hog Cholera dan ASF yang menghantui para peternak di Sumut beberapa bulan terakhir.

Edy sendiri mengatakan, saat ini pihaknya tengah mencarikan solusi terkait penanganan, khususnya untuk para peternak-peternak kecil.

"Jadi, mari sama-sama kita mencarikan solusi terbaik untuk mereka ini," ucap Edy.

Untuk mencegah meluasnya wabah Hog Cholera ke wilayah lain, untuk sementara waktu, menurut Edy, babi dari Sumut tidak diizinkan keluar daerah.

"Kalau itu kita izinkan keluar, babi yang diluar nanti kena (Hog Cholera) lagi. Akhirnya semua nanti terkena lagi," ucapnya.

Dalam unjuk rasa #SAVEBABI yang dilakukan ribuan massa di depan Gedung DPRD Sumut, massa meminta ganti rugi ternak babi yang sudah mati. Lantaran, wabah ASF dan Hog Cholera sudah menjadi bencana.

Namun Edy berkata lain. Kata Edy permasalahan itu bukan hanya soal ganti rugi. Apalagi jumlah babi yang mencapai 2 juta ekor di Sumut. Jika estimasi harga babi Rp 2 juta per ekor, maka butuh Rp 4 triliun untuk mengganti semuanya.

"Siapa yang mau ganti. Bukan itu persoalannya," terang Edy.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi