Dokter meriksa gigi anak (Analisadaily/Reza Perdana)
Analisadaily.com, Medan - Persoalan sakit gigi tidak bisa dianggap remeh. Bagi anak-anak ketika sudah tumbuh gigi, orang tua disarankan untuk memperkenalkan ke dokter gigi agar lebih mengetahui tentang menjaga dan merawat.
Dokter gigi di The Clinic Beautylosophy Medan, Jalan Sekip, Kecamatan Medan Petisah, Medan, drg Aflah Triana mengatakan, ada namanya fase gigi bercampur, yaitu gigi susu dulu. Pada fase ini anak sudah bisa dibawa ke dokter gigi.
"Pada usia 3 tahunan atau pada usia Pendidikan Anak Usia Dini juga sudah boleh dibawa dan diperkenalkan ke dokter gigi," kata drg Aflah di sela-sela edukasi kepada anak-anak playgroup TK Jabal Rahmah Mulia, Kamis (13/2).
Kemudian, lanjutnya, di usia 5 tahun juga sudah mulai ada pertumbuhan gigi permanen. Pada fase ini, ada tindakan-tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya lubang di usia saat anak gigi bercampur.
"Dari umur 3 tahun sudah bisa dibawa ke dokter gigi terus di follow up sampai usia 5 tahun. Di masa-masa gigi bercampur itu sangat-sangat penting untuk mencegah terjadinya lubang gigi," ucapnya.
Dokter gigi lainnya, drg Suwita mengaku, sebagai seorang dokter dirinya tidak mau terlalu kaku dalam menangani pasien anak-anak. Dirinya lebih bersikap santai kepada anak-anak, dan sering melakukan pengalihan agar pasien anak lebih senang ke dokter gigi.
"Misalnya diajak bermain agar pasien anak lebih senang dan mau menuruti kita selaku dokter gigi. Ini strategi agar anak tidak takut ke dokter gigi," ujarnya.
Dokter meriksa gigi anak
Drg Suwita menyarankan kepada orang tua, jika anak-anak tidak mau bertemu dokter gigi jangan ditakut-takuti dan dibentak. Apalagi sampai main pukul, karena itu akan membuat sang anak menjadi trauma.
"Kebanyakan, kalau anak-anak takut, ya, nangis, lari, gitu. Harusnya, orang tua memberi edukasi positif kepada anak, seperti gunakan bahasa dan ajakan yang baik, agar anak menuruti saat diajak ke dokter gigi, baik pemeliharaan, pemeriksaan atau berobat," sarannya.
Sementara Drg Andri Prayuga menyebut, idealnya anak-anak dan orang dewasa ke dokter gigi 6 bulan sekali untuk konsultasi, pembersihan karang gigi, pengecekan, hingga penindakan jika ditemukan masalah.
"Kalau gigi sudah tampak kehitaman, bagus langsung ditempel. Jangan sampai sudah sakit, baru datang. Itu memerlukan perawatan saraf dan bisa berbahaya. Baiknya, 6 bulan sekali datang ke dokter gigi," terangnya.
Drg Andri Prayuga menyebut, tips merawat gigi yang baik pastinya sikat gigi teratur, pagi setelah mandi dan malam sebelum tidur. Sebab, efek gigi bolong sangat banyak, meski terlihat sangat sepele.
"Padahal bisa menyebabkan sinusitis, bagi orang hamil juga gak baik, karena bisa bakterinya masuk ke janin, dan bisa bahaya juga untuk penyakit jantung. Tindakan yang bisa dilakukan untuk gigi berlubang itu dicabut atau perawatan," sebutnya.
(RZD/EAL)