Motto Kapoldasu 'Tak Ada Tempat Bagi Penjahat' Diulas Ketua PWI dan Guru Besar USU

Motto Kapoldasu 'Tak Ada Tempat Bagi Penjahat' Diulas Ketua PWI dan Guru Besar USU
Dialog Kapolda Sumut dengan Ketua PWI dan Guru Besar USU (Analisadaily/Hermansjah)

Analisadaily.com, Medan - Motto "Tak Ada Tempat Bagi Penjahat" yang digagas Kapolda Sumut, Irjen Pol. Martuani Sormin dikupas tuntas dalam spesial dialog disiarkan langsung Lite FM bersama Ketua PWI Sumut, Hermansjah dan guru besar Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Hasyim Purba, Selasa (18/2).

Jenderal bintang dua yang belum genap dua bulan bertugas di Sumatera Utara itu dengan suara tinggi khasnya menegaskan, sebagai putra daerah dia tak mau Sumatera Utara takluk di tangan penjahat.

"Oleh karena itu selama saya kapolda, jangan coba-coba mengganggu ketenteraman dan kenyamanan masyarakat Sumatera Utara karena mereka akan ditindak secara tegas dan terukur," tegas Martuani sembari.

Dia pun menyahuti harapan masyarakat bahwa slogan "Tak Ada Tempat Bagi Penjahat" itu tidak berhenti hanya sebatas retorika, tetapi juga harus disikapi merata sampai jajaran kepolisian di tingkat terbawah.

Begal dan Narkoba

Demikian pula terkait tindak kejahatan begal dan narkoba yang tak hentinya bergema seperti diutarakan Ketua PWI Hermansjah, Martuani mengutarakan bahwa masalah itu juga menjadi prioritas bagi jajaran kepolisian untuk memberantasnya sampai tuntas.

Tidak saja menyeret pelakunya ke meja hijau, bahkan perintah tembak di tempat tidak jarang menjadi keharusan terhadap penjahat.

"Itu tentu tak lain agar menimbulkan efek jera dan menumpas kejahatan di bumi Sumatera Utara," ujarnya

Menjawab pertanyaan lain dari Hasyim Purba, Martuani Sormin yang sempat bertugas di Polda Metro Jaya, Mabes Polri hingga Kapolda Papua itu memaparkan keprihatinannya terhadap kejahatan narkoba yang sudah sampai di kalangan mahasiswa, termasuk lapisan masyarakat paling bawah.

"Tidak ada lagi kata damai kecuali memberantasnya sampai tuntas," sebut Martuani.

Selain narkoba, polisi juga akan menertibkan pelanggaran lalu lintas dengan mengubah motto yang sejak lama berkembang di masyarakat yakni "Ini Medan Bung" menjadi "Ini Baru Medan".

"Termasuk juga aktivitas perjudian yang marak di kalangan masyarakat lapisan bawah seperti judi togel serta persoalan tanah yang kini menjadi pusat perhatian masyarakat."

Menjawab pertanyaan pamungkas empat penanya melalui telepon, Martuani Sormin mengutarakan, kepolisian juga mempopulerkan gerakan "Jumat Barokah" dan "Minggu Kasih" untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat bahwa polisi juga sahabat yang siap mengayomi dimana pun berada.

(HERS/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi