Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman saat menerima piagam sebagai Pelopor RSUD Syariah dari Wakil Presiden, Ma'ruf Amin diacara International Islamic Healthcare, Conference and Expo ke-3 di Jakarta Convention Center, Sabtu (29/2). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, menerima penghargaan sebagai Kepala Daerah Pelopor Sertifikasi Syariah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Meuraxa.
Penghargaan dari Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia (MUKISI) itu diserahkan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin diacara International Islamic Healthcare, Conference and Expo (IHEX) ke-3 di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (29/2).
Aminullah menyampaikan, sebagai daerah yang menerapkan Syariat Islam, sudah seharusnya pelayanan di RSUD Meuraxa sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Sejak tahun 2018, ia menceritakan, RSUD Meuraxa sudah mengajukan diri menjadi Rumah Sakit Syariah. Ada beberapa tahapan yang harus disiapkan, seperti struktur Rumah Sakit yang mewajibkan adanya dewan pengawas.
“Saat ini kita memiliki tiga dewan pengawas yang kompeten yang sesuai dengan disiplin ilmu,” kata Aminullah.
Kemudian, ia juga membenahi keuangan Rumah Sakit kebanggaan masyarakat Banda Aceh ini, termasuk akad dan transaksi keuangan digunakan sesuai sistem Syariah.
Selain itu, pelayanan gizi dan pencucian pakaian pasien sudah bersertifikat dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh.
“Pelayanan yang kita berikan sudah terkonsep dalan pelayanan Islami, ada juga beberapa tambahan lagi dari MUKISI yang kita terapkan,” ungkap Aminullah.
Dengan semua yang telah dijalankan, kata dia, Alhamdulillah hari ini berhasil mendapat penghargaan. Status sebagai Rumah Sakit bersyariah akan terus dipertahankan.
“MUKISI sebagai lembaga pembina RS Syariah di Indonesia akan terus mendampingi. Semoga RSUD Meuraxa menjadi lebih baik kedepannya dan terus mendapatkan kepercayaan masyarakat,” ujar Aminullah.
Masih kata dia, kedepan akan dikembangkan sebagai rumah sakit pengembangan pendidikan, yang akan mengikat kerjasama dengan lembaga pendidikan, seperti universitas dan perguruan tinggi.
Nantinya juga akan menyelenggarakan pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi kedokteran dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya.
Wapres Ma'ruf Amin memberikan apresiasi kepada kepala daerah yang telah berhasil berinovasi mendorong hadirnya pelayanan berbasis Syariah di rumah sakit di daerah.
Saat ini muncul tren di kalangan masyarakat Muslim, kebutuhan yang paripurna, yang kaffah. Layanan ini tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari saja, tapi juga saat membutuhkan layanan medis.
“Ada kebutuhan bimbingan spiritual saat sedang di rumah sakit, bahkan saat di penghujung ajalnya,” ujar Ma’aruf.
Bimbingan spiritual itu sulit didapatkan di rumah sakit biasa, karena memang belum ada desain seperti itu. Rumah sakit Syariah akan menjadi alternatif memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut.
Rumah sakit dengan pelayanan berbasis Syariah memiliki keunggulan tersendiri. Wapres mencontohkan seperti menghadirkan suasana Islami, jaminan makanan halal dan pakaian pasien dicuci sesuai dengan cara Syariah.
“Jadi ada nilai tambah dari Rumah Sakit konvensional, selain harus memenuhi standar yang ditetapkan Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), juga mempunyai attitude value yang mampu menerapkan cita rasa Islami atau syariah dalam pelayanannya," tambahnya.
Ia berharap, dengan pelayanan berbasis Syariah, dapat memberi kententraman dan ketenangan dalam perawatan karena dibarengi dengan pengobatan dan bimbingan spritual kepada pasien.
(MHD/CSP)