Dilansir dari Channel News Asia, empat orang lagi telah meninggal, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, yang menelan korban 22 orang.

Angka infeksi telah melonjak di ekonomi terbesar ke-12 di dunia dalam beberapa hari terakhir, dan bank sentral negara itu telah memperingatkan pertumbuhan negatif pada kuartal pertama, mencatat epidemi akan melanda, baik konsumsi maupun ekspor, sementara sejumlah acara dibatalkan atau ditunda selama penularan.

Angka-angka itu diperkirakan akan semakin meningkat ketika pihak berwenang melakukan pemeriksaan terhadap lebih dari 260.000 orang yang terkait dengan Gereja Shincheonji Yesus, sebuah kelompok agama yang sering dikutuk sebagai aliran sesat, yang terkait dengan lebih dari setengah kasus.

Seorang anggota wanita berusia 61 tahun menderita demam pada 10 Februari 2020, tetapi menghadiri setidaknya empat kebaktian di Daegu, kota terbesar keempat di negara itu dengan populasi 2,5 juta dan pusat wabah, sebelum didiagnosis.

Dari kasus-kasus baru yang diumumkan, lebih dari 90 persen berada di Daegu dan provinsi tetangga, Gyeongsang Utara, kata KCDC.

(RZD)