Hal itu dikatakan Jokowi saat mengumumkan temuan kasus infeksi virus corona COVID-19 pertama di Indonesia, di Istana Merdeka, Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Senin (2/3).

Jokowi menjelaskan, persiapan misalnya, ada lebih dari 100 rumah sakit yang siap dengan isolasi mengenai virus corona COVID-19, dengan standar isolasi yang baik. Juga memiliki peralatan sesuai dengan standar internasional, serta memiliki persiapan untuk reagen.

“Kita juga memiliki tim bagungan. Yang ini tidak pernah saya sampaikan, tim gabungan TNI-Polri dan sipil, dalam penanganan ini. Kita juga punya SOP yang standarnya sama dengan internasional,” ucapnya.

Tidak hanya itu, Pemerintah Indonesia juga menjaga ketat sebanyak 135 pintu masuk, baik pintu masuk yang ada di wilayah darat maupun laut. Diakui Jokowi, dalam praktiknya tidak mudah, karena ngecek dengan thermal scanner terkadang keakuratannya tidak bisa dijamin 100 persen.

“Pemerintah juga sudah menyiapkan anggaran untuk menangani penularan corona. Karena kalau kita tidak serius, sangat berbahaya. Penyakit ini perlu kita waspadai, dan hati-hati,” terangnya.

Dilansir dari Kompas.com, Senin (2/3), dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjangkit corona COVID-19 tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Warga Jepang tersebut terdeteksi corona COVID-19 setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia. Saat ini Tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sedang melakukan penelusuran.

“Orang Jepang ke Indonesia, bertamu siapa, ditelusuri, ketemu. Ternyata, orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya, 31 tahun,” terang Jokowi.

(RZD)