Semua Instansi Harus Terlibat Tanggulangi Corona COVID-19

Semua Instansi Harus Terlibat Tanggulangi Corona COVID-19
Sekda Aceh, Taqwallah, memimpin rapat koordinasi membahas langkah-langkah Pemerintah Aceh dalam mengantisipasi wabah virus corona (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Kolaborasi semua pihak dari berbagai instansi, baik pusat maupun daerah di Aceh, sangat dibutuhkan untuk menanggulangi penyebaran virus corona COVID-19 dan mengendalikan kepanikan masyarakat.

"Rapat kita hari ini adalah menyamakan persepsi untuk menangani virus corona, sehingga kita satu bahasa," kata Sekda Aceh, Taqwallah, saat memimpin rapat koordinasi pembahasan penanganan virus corona di Ruang Rapat Potensi Daerah Kantor Gubernur Aceh, Jumat (6/3).

Rapat koordinasi diikuti Forkopimda Aceh, antara lain, unsur Kodam Iskandar Muda dan Polda Aceh, Manager PT Angkasa Pura II Bandara SIM, Kepala Pelabuhan, Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Pengadilan Tinggi, Kakanwil Bea Cukai Aceh, Balai POM, Kejati, Bank Indonesia dan sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).

Sekda mengatakan, langkah antisipasi penularan corona terhadap masyarakat Aceh telah dilakukan Pemerintah Aceh sejak pertama kali muncul di Kota Wuhan, China.

Saat itu, Pemerintah Aceh langsung menjalin komunikasi dengan mahasiswa di sana untuk memastikan kecukupan logistik selama diisolasi, serta membangun komunikasi dengan Kemenlu RI agar mahasiswa Aceh segera dievakuasi.

Kemudian, Pemerintah Aceh sudah mendirikan posko di Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Aceh sebelum kasus corona ditemukan di Indonesia. Posko itu kini berfungsi untuk melayani laporan masyarakat jika ada orang yang diduga terinfeksi virus.

Selain itu, Pemerintah Aceh juga menyiapkan dua rumah sakit rujukan untuk menangani pasien suspect corona, yakni RSUDZA di Banda Aceh dan RSUD Cut Mutia di Aceh Utara.

"Semua pihak di Aceh dan seluruh dinas di bawah Pemerintah Aceh ikut melakukan upaya pencegahan terhadap corona sesuai peran dan wewenangnya masing-masing," sebutnya.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif menambahkan, untuk mencegah penyebaran virus, pemerintah menetapkan kriteria khusus bagi mereka yang melakukan perjalanan dari luar negeri. Mereka yang pulang dari luar negeri akan dipantau petugas kesehatan di Puskesmas domisili.

"Selama 14 hari mereka akan dipantau, jika terjadi gejala flu dan demam mereka akan segera ditangani untuk dilakukan perawatan dan dicek untuk dipastikan apakah positif atau negatif corona," jelas Hanif.

Direktur RSUDZA, dr Azharuddin mengatakan, rumah sakit yang ia pimpin sudah siap untuk menangani pasien yang diduga tertular corona. Ia mengatakan, sampai saat ini belum ada masyarakat Aceh yang suspect virus corona.

"Pasien yang dirujuk ke RSUD dr Zainoel Abidin karena diduga suspect corona juga sudah dilakukan pemeriksaan di laboratorium dan yang bersangkutan tidak positif," kata Azharuddin.

Asisten Operasi Kodam Iskandar Muda, Kolonel Inf Wahyu Dili Yudha Irawan mengatakan, pihak TNI telah membentuk satgas anti virus corona. Satgas ini bertujuan mengedukasi masyarakat dalam menyikapi penyebaran virus.

"Saya perintahkan kepada TNI yang ada di daerah agar memberi pelajaran singkat tentang Corona ini sampai kepada masyarakat, mereka ditugaskan sampai ke sekolah dan kelompok masyarakat," ujar Wahyu.

Kabid Dokkes Polda Aceh, Kombes Pol Wijatmoko mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan satgas di berbagai daerah untuk mendorong masyarakat agar tidak panik, tapi tetap melakukan upaya pencegahan.

Upaya antisipasi Covid- 19 juga dilakukan melalui pintu masuk jalur udara. Executive General Manager PT Angkasa Pura II, Bandara Sultan Iskandar Muda, Yos Suwagiyono, mengatakan pihaknya terus memperketat pemeriksaan suhu badan penumpang, terutama mereka yang melakukan perjalanan luar negeri. Di sejumlah lokasi bandara juga sudah dipasang hand sanitizer.

"Sejak 1 Maret lalu, kita juga sudah melakukan pemeriksaan suhu badan seluruh karyawan di Bandara," kata Yos Suwagiyono.

Kakanwil Bea Cukai Aceh, Safuadi, mengatakan, jika terjadi kelangkaan kebutuhan bahan pokok di Aceh, pihaknya siap memfasilitasi dan membantu percepatan proses impor segala kebutuhan masyarakat.

(MHD/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi