Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat melakukan penanaman perdana percontohan cluster padi IP 300, di Desa Lam Ili Masjid Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, beberapa waktu lalu (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Akibat berkurangnya areal luas panen padi di Provinsi Aceh pada tahun 2019, juga telah berdampak terjadinya penurunan produksi padi dan beras.
Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh merilis, luas panen padi di Provinsi Aceh pada 2019 diperkirakan sebesar 310.012 hektare atau mengalami penurunan sebanyak 19.503 hektare atau 5,92 persen dibandingkan tahun 2018 dengan luas panen padi mencapai 329.516 hektare.
Dengan demikian, produksi padi di Provinsi Aceh pada 2019 diperkirakan sebesar 1.714.438 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau mengalami penurunan sebanyak 147.130 ton atau 7,9 persen dibandingkan tahun 2018 dengan produksi padi mencapai 1.861.567 ton GKG.
Jika produksi padi pada tahun 2019 dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras di Provinsi Aceh pada 2019 sebesar 982.570 ton atau mengalami penurunan sebanyak 84.322 ton atau 7,9 persen dibandingkan tahun 2018 dengan jumlah produksi beras yang mencapai 1.066.893 ton.
"Jika dibandingkan dengan total luas panen padi pada 2018, luas panen padi pada 2019 mengalami penurunan sebesar 19,5 ribu hektare atau 5,92 persen, sehingga produksi padi atau beras juga ikut menurun," ujar Kepala BPS Provinsi Aceh, Ihsanurijal, Sabtu (7/3) di Banda Aceh.
Ia menjelaskan, berdasarkan hasil survei kerangka sampel area (KSA) pola panen padi di Aceh pada periode Januari - Desember 2019 relatif sama dengan pola panen tahun 2018.
Puncak panen padi terjadi Maret, sementara luas panen terendah terjadi Januari. Total luas panen padi pada 2019 seluas 310,01 ribu hektare dengan luas panen tertinggi terjadi pada Maret, yaitu sebesar 71,3 ribu hektare dan luas panen terendah terjadi pada Januari, yaitu sebesar 8,95 ribu hektare.
Total produksi padi di Aceh pada 2019 sekitar 1,71 juta ton GKG, jika dibandingkan antar bulan, penurunan produksi terbesar pada 2019 dibandingkan 2018 terjadi pada April, yaitu sekitar 142,33 ribu ton.
Produksi tertinggi pada 2019 terjadi pada Maret yaitu sebesar 385,74 ribu ton dan produksi terendah terjadi pada Januari, yaitu sebesar 42,46 ribu ton.
Sama halnya dengan produksi pada 2019, produksi padi tertinggi 2018 terjadi pada Maret, yaitu sebesar 375,84 ribu ton, sementara produksi terendah terjadi pada Juni, sebesar 37,91 ribu ton.
Kenaikan produksi padi tahun 2019 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tamiang dan Bireuen. Sementara itu, penurunan produksi padi tahun 2019 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Aceh Timur, Aceh Besar, Aceh Barat Daya, Aceh Jaya, dan Aceh Selatan.
Tiga kabupaten dengan produksi padi tertinggi pada tahun 2018 dan 2019 adalah Kabupaten Aceh Utara, Pidie, dan Aceh Besar.
Namun, pada 2019 terjadi penurunan produksi di Kabupaten Pidie dan Aceh Besar, sedangkan Aceh Utara mengalami penigkatan produksi dibandingkan produksi 2018.
"Di Aceh Utara pada 2019 produksi padi sebanyak 396.468 ton GKG dengan luas panen 72.228 hektare. Kemudian Kabupaten Pidie produksi padi 248.060 ton GKG dengan luas panen 40.052 hektare, dan Aceh Besar produksi padi 187.597 ton GKG dengan luas panen 32.884 hektare," jelasnya.
(MHD/RZD)