Aidil Sahrul: Isu Pembangunan Jalan Layang Medan-Berastagi Terlalu Dilebih-lebihkan

Aidil Sahrul: Isu Pembangunan Jalan Layang Medan-Berastagi Terlalu Dilebih-lebihkan
Kemacetan di ruas jalan nasional Medan-Berastagi, tepatnya di PDAM Tirtanadi, Sibolangit Km 37,7 (Analisadaily/Alex Ginting)

Analisadaily.com, Berastagi - Isu-isu yang menyebutkan pembangunan jalan layang Medan-Berastagi akan dilaksanakan tahun ini (2020) terlalu dilebih-lebihkan. Pembangunan jalan layang disebut tidak ada, kecuali pelebaran sejumlah tikungan ruas jalan nasional jurusan Medan-Berastagi.

Satker PPK 4.4 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut, Aidil Sahrul mengatakan, yang ada pembangunan kantilever dan MSE Wall atau tembok penahan tanah di sejumlah tikungan, mulai dari Sembahe sampai batas wilayah Kabupaten Deliserdang dengan Kabupaten Karo, seperti di Tapak Tuan, Aceh.

Itu beda. Isu pembangunan jalan layang Medan-Berastagi terlalu dilebih-lebihkan, membuat masyarakat nantinya bingung. Kalau benar, ya syukurlah. Tapi kalau tidak benar, bagaimana,” ucap Sahrul, Minggu (8/3).

Pembangunan kantilever dan MSE Wall dimulai dari Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kilometer (Km) 34+900, PDAM Tirtanadi Km 37+300. Kemudian di Km 48, 49, 50, dan 52 dari Bandarbaru sampai mendekati batas Deliserdang-Tanah Karo.

Hanya itu. Kalau nanti, entah tahun berapa kita belum tahu apakah terwujud pembangunan jalan layang, siapa pun belum bisa memastikan. Kita bicara saat ini, hanya ada pembangunan kantilever dan MSE Wall yang anggarannya dari APBN pusat,” jelas Sahrul.

Masyarakat di Kabanjahe mengharapkan, untuk mengatasi kemacatan yang hampir setiap saat terjadi jurusan Medan-Berastagi, merealisasikan jalan tembus Karo-Deliserdang melalui Barusjahe menuju Dusun Rumahliang, Kecamatan STM Hulu, Deliserdang perlu diwujudkan.

Memprihatinkan isu-isu yang belum ada kepastiannya digaung-gaungkan kepada masyarakat,” tegas Nawari Sembiring, pengurus LSM LIRA Kabupaten Karo.

Menurutnya, jalan tembus Karo-Deliserdang itu perlu ditindaklanjuti dan diwujudkan. Termasuk jalan lingkar yang juga sebelumnya digaung-gaungkan Pemkab Karo, justru sampai saat ini tidak tersentuh apa-apa sehingga menjadi semak-belukar.

Jalan lingkar juga sempat putus total dan terbengkalai sampai dua tahun akibat tidak ada pemeliharaan. Ini fakta dan kami akan terus pertanyakan ini,” tegasnya.

(ALEX/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi