Seluruh Pengguna Narkoba di Aceh Berusia Produktif

Seluruh Pengguna Narkoba di Aceh Berusia Produktif
Peserta seminar anti narkoba di Auditorium FKIP Unsyiah Selasa (10/3) (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Para pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkoba di Aceh umumnya masih berusia produktif.

Kondisi memprihatinkan itu perlu ditindaklanjuti bersama sehingga generasi muda Aceh dapat menjadi bagian dari mereka yang bisa memanfaatkan bonus demografi pada tahun 2045 mendatang.

"Usahakan menjauhi lingkungan yang dirasa membawa dampak negatif dan selalu libatkan diri dalam hal positif," ujar Ketua Perempuan Lumbung Informasi Rakyat Aceh (LIRA), Dyah Erti Idawati, saat memberi materi dalam seminar terkait bahaya penyalahgunaan narkoba dan pornografi bagi generasi muda di Auditorium FKIP Unsyiah, Banda Aceh, Selasa (10/3).

Dyah Erti mengutip data yang bersumber dari Polda Aceh dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh, dimana ada 114 pelajar dan 94 mahasiswa menjadi tersangka penyalahgunaan narkoba.

Selanjutnya, mereka yang terbanyak kena narkoba adalah kalangan wirausaha yang totalnya mencapai 861 orang serta kalangan swasta yang totalnya 291 orang.

Sekitar 48% pengguna narkoba bahkan menjadi kurir barang haram tersebut. Keseluruhan dari pelaku masih berusia produktif, yaitu 10-59 tahun.

"Kalau sudah terkena narkoba akan hilang semua. Bisa menjadi ketika orang mencapai bonus demografi, kita akan mengalami musibah demografi. Karena itu, kita wajib bersama melawan narkoba di Aceh," terang Dyah.

Ia berharap mereka yang ikut seminar anti narkoba bisa menjadi duta-duta anti narkoba minimal di tempat tinggalnya.

Sementara Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol. Heru Pranoto mengatakan, secara geografis letak garis pantai Aceh yang berbatasan dengan Selat Malaka dan Samudera Hindia sangat rawan.

Geografis yang terbuka menyebabkan narkoba mudah masuk dan menyebar di Aceh.

"Kita harus mewaspadai titik-titik rawan peredaran narkoba," sebutnya.

Heru mengatakan Indonesia sudah darurat narkoba. Berton-ton narkoba ragam jenis beredar di Indonesia. Puluhan dari 899 jenis narkoba baru di dunia beredar di Indonesia.

BNN Aceh, kata Heru, punya program mengajak pemerintahan gampong (desa) untuk menjadi benteng terdepan melawan narkoba. Pihaknya akan mengajak desa di Aceh agar mendeklarasikan Desa Bersih Narkoba (Bersinar).

(MHD/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi