Pemeriksaan suhu tubuh di salah satu pusat perbelanjaan di Medan untuk cegah penyebaran wabah virus corona COVID-19 (Analisadaily/Reza Perdana)
Analisadaily.com, Jakarta – Indonesia harus membuka diri terhadap peluang kerja sama dengan negara lain yang cukup berhasil mereduksi virus corona COVID-19, seperti Singapura dan Korea Selatan (Korsel).
Hal itu dikatakan oleh Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Charles Honoris, seperti dilansir dari
Antara, Rabu (11/3).
“Untuk tingkat infeksi COVID-19 di dua negara tersebut (Singapura dan Korsel) terus menurun belakangan ini,” kata Charles.
Menurut Charles, jika melihat pengalaman Korsel, cara paling efektif memerangi corona dengan melakukan tes sebanyak-banyaknya melalui
rapid testing. Sehingga dengan identifikasi akurat, pemerintah bisa memiliki strategi efektif.
Menurutnya, kondisi tersebut sangat kontras dengan pendeteksian oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) saat ini, yang masih fokus menggunakan metode PCR, dan bisa memakan waktu lama.
“Negara seluas RI Sampai saat ini baru bisa memeriksa ratusan sampel. Korea Selatan sudah melakukan tes terhadap lebih dari 200 ribu orang,” sebutnya.
Charles yang juga Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR menyebut, kerja sama dalam meningkatkan kapabilitas diagnosa cepat dengan Singapura dan Korsel adalah langkah kongkret untuk menekan laju infeksi corona.
“Dua negara tersebut saya yakin sangat welcome dengan rencana kerja sama ini. Selain menyangkut kemanusiaan, juga stabilitas dan kepentingan kawasan,” ucapnya.
Selain itu, wabah virus corona COVID-19 tidak mengenal batasan negara dalam menginfeksi manusia.
“Tidak ada alasan negara-negara, termasuk Indonesia tidak kerja sama dengan negara lain memerangi COVID-19, yang telah menewaskan ribuan manusia,” tegas Anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
(RZD)