Aceh Siap Tangani Pasien Suspect COVID-19

Aceh Siap Tangani Pasien Suspect COVID-19
Pelaksana tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah melihat dua pasien suspect virus Corona di RSUDZA Banda Aceh melalui CCTV, Kamis (12/3) (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menyatakan kesiapannya menangani pasien-pasien suspect penularan virus Corona.

"Secara prinsip kita siap menghadapi ini. Kita sudah bentuk SOP khusus sesuai petunjuk Menkes dan Presiden," tegas Pelaksana tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, usai meninjau ruang isolasi Respirating Intensive Care Unit (RICU) RSUDZA, tempat dua pasien suspect virus Corona dirawat, Kamis (12/3).

Nova juga menginstruksikan Direktur RSUDZA, Dr. dr. Azharuddin untuk melengkapi alat penanganan pasien suspect Corona. Dengan demikian antisipasi dan penanganan bisa dilakukan tanpa ada kendala.

Beberapa syarat ruang penanganan Corona sudah terpenuhi. Diantaranya ruangan berventilator dan ketersediaan monitor untuk melihat langsung kondisi pasien tanpa harus terlibat kontak langsung secara intensif.

Sementara alat yang belum lengkap di ruangan penanganan suspect Corona adalah Ultrasonography (USG) dan Bronkoskopi.

USG diperlukan untuk memantau frekuensi dan memproduksi gambar tubuh bagian dalam pasien. Sementara Bronkoskopi, adalah alat untuk memvisualisasikan bagian dalam saluran pernapasan, laring dan paru-paru.

Alat ini dipakai dokter untuk mendiagnosis kelainan saluran pernafasan dengan cara memasukkan ke dalam saluran pernapasan melalui hidung atau mulut.

“Kedua alat ini diharuskan adalah alat baru yang khusus dipakai di ruangan RICU. Harganya ditaksir sekitar Rp 15 miliar. Harusnya tidak ada alasan (tidak ada anggaran). Jika terjadi apa-apa kita pasti akan menyesalinya," sebut Nova.

Ia menegaskan, akan mencari solusi agar anggaran pengadaan dua alat ini tidak menyalahi aturan.

"Barangkali ada jalan pintas di pengaturan keuangan yang bisa kita ambil, mungkin pintunya bisa force majeure (keadaan memaksa)," jelas Nova.

Untuk itu, Plt Gubernur akan duduk bersama dengan Ketua Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA) yaitu Sekda Aceh, Taqwallah dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA), Bustami Hamzah guna membahas hal tersebut.

"Ruang isolasi RICU ini harus siap 100 persen. Kita harus antisipasi secepatnya. Dari tinjauan kita, hari ini kita harus siapkan sekitar Rp 5 miliar. Segera kita putuskan uangnya dari mana," terangnya.

Kapada mereka yang sedang menangani dua pasien suspect Covid-19 yang saat ini dirawat di RSUDZA, Plt Gubernur Aceh meminta agar diberikan intensif yang maksimal.

"Kalau nggak ada aturan yang ditabrak, berikan kepada mereka. Supaya psikologi mereka terbantu," ujar Nova.

Selain itu, Nova juga meminta agar petugas karantina untuk memeriksakan kesehatan masyarakat yang melintasi pintu masuk Aceh khususnya di bandara.

"Periksa bukan hanya yang datang dari luar (luar negeri) tapi juga dari dalam. Kita harus antisipasi cepat agar bisa ditangani segera jika ada yang terdeteksi. Saya tegaskan, jangan ada yang cuek. Semua harus sama sense of crisisnya," kata Nova.

Sebelumnya, pada hari yang sama, Nova Iriansyah juga memberikan imbauan pada bupati/wali kota se-Aceh dan pejabat Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) yang mengikuti peresmian aplikasi SIMTANAH, untuk mengantisipasi bersama penyebaran virus Corona. Hal itu dilakukan akses dari penyebaran virus yang telah mencapai puncak penularannya.

"Sudah lebih 160 negara terpapar Corona virus. WHO yang mengurusi kesehatan, menyatakan Corona ini sebagai pandemik. Kita sedang pada titik tertinggi penyebaran corona," ungkao Nova.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menghindari sementara berjabat tangan dan mengganti dengan simbol lain yang intinya adalah penghargaan atas sesama. Cara lain adalah menjalani pola hidup sehat seperti yang tercermin dalam program Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau (BEREH).

"Untuk sementara hentikan perjalanan ke luar negeri, menghentikan atau meminimalisir perjalanan ke luar provinsi dan menghentikan sementara kegiatan-kegiatan massal, untuk meminimalisir penyebaran virus Corona," harapnya.

Nova yang baru saja pulang dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) ini menegaskan, dirinya sudah memutuskan untuk menunda sementara semua perjalanan dinas ke luar negeri, hingga kondisi kembali stabil.

(MHD/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi