Pengamat politik, Tamil Selvan mengatakan, Pilwalkot Medan perlu mendapat perhatian serius karena tiga pejabat walikota sebelumnya secara berturut-turut menjadi tahanan KPK saat menjabat.

"Ketiganya adalah Abdillah, Rahudman Harahap dan kini Dzulmi Eldin," kata Tamil Selvan atau akrab disapa Kang Tamil, Jumat (13/3).

Menurutnya yang perlu mendapat perhatian serius lainnya adalah kemunculan Bobby Nasution yang diketahui sebagai menantu Presiden Joko Widodo.

Lebih lanjut Kang Tamil mengatakan, secara undang-undang setiap warga negara berhak memilih dan dipilih, namun Bobby perlu membuktikan kelayakan dirinya sebagai pemimpin di Kota Medan.

"Secara undang-undang pencalonan Bobby dijamin negara. Namun Bobby perlu membuktikan dirinya," ujar Direktur Eksekutif TSJ Circle itu.

Kang Tamil menjelaskan, perlu ada grand design yang melibatkan para profesional di tingkat nasional untuk mencari solusi bagi kompleksitas permasalahan yang ada di Kota Medan, dan dapat dijadikan kajian secara nasional.

"Medan ini merupakan miniatur Indonesia, perlu diadakan sebuah grand design untuk memecahkan masalah-masalah, seperti korupsi, keamanan, ketimpangan sosial. Kemudian hal ini bisa dijadikan bahan kajian secara nasional," jelasnya.

Kang Tamil berpandangan, Walikota di Medan sebenarnya adalah golput. Sebab angka golput pada Pilkada 2015 tertinggi, yaitu 74%. Hal ini membuktikan masyarakat tidak memiliki kepercayaan terhadap penyelenggara pemerintahan di Kota Medan.

"Dengan kondisi seperti ini, saya kira Kota Medan cukup berat bagi Bobby dengan usianya yang baru 28 tahun. Tidak hanya Bobby, saya kira Pilwalkot Medan bukan tempat untuk ajang coba-coba," tandasnya.

(RZD/EAL)