Akibat Corona, Rupiah Dekati 16.000 per Dolar

Akibat Corona, Rupiah Dekati 16.000 per Dolar
Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Analisadaily.com, Jakarta - Semakin bertambahnya pasien yang positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, nilai tukar rupiah melemah mendekati Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat, Kamis (19/3) sore.

Rupiah ditutup melemah 690 poin atau 4,53% menjadi Rp 15.913 per dolar AS dari sebelumnya Rp 15.223 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penyebaran virus Covid-19 yang menyebabkan kepanikan pasar membuat Bank Indonesia (BI) hari ini memutuskan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%.

"Apa yang dilakukan Bank Indonesia sudah mengikuti anjuran bank sentral global, namun BI tidak bisa menjaga stabilitas mata uang rupiah akibat pasar yang panik karena dinamika penyebaran virus corona sangat cepat," ujar Ibrahim, dilansir dari Antara.

BI juga menurunkan suku bunga deposit facility 25 bps menjadi 3,75% dan suku bunga lending facility 25 bps menjadi 5,25%.

Menurut Ibrahim, terus bertambahnya kasus positif Covid-19 membuat pelaku pasar menghindar aset-aset berisiko, salah satunya mata uang rupiah.

"Level 16.000 adalah level kunci, apabila terlewati maka rupiah akan terus melemah dan dalam kondisi saat ini wajar kalau rupiah bisa bertengger di 16.500 pada bulan April 2020," sambung Ibrahim.

Rupiah pagi tadi dibuka menguat di posisi Rp 15.288 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 15.288 hingga Rp 15.913 per dolar AS.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia hari ini menunjukkan rupiah melemah menjadi Rp 15.712 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 15.223 per dolar AS.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi