Seorang Warga Palas Status PDP Meninggal Dunia

Seorang Warga Palas Status PDP Meninggal Dunia
Kadis Kominfo Padang Lawas, Marza Jennova (tengah) saat memberi keterangan pers, Jumat (20/3) (Analisadaily/Atas Siregar)

Analisadaily.com, Sibuhuan - Satu orang warga Padang Lawas (Palas) berinisial TL (32) yang berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia, Kamis (19/3). Selain itu terdapat sembilan orang lainnya yang masih berstatus orang dalam pengawasan (ODP).

Status sembilan ODP itu bukan karena sakit atau terjangkit virus corona (Covid-19), melainkan karena baru pulang dari luar daerah dan sempat berintegrasi dengan TL.

Juru bicara Tim Terpadu Penanganan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Padang Lawas, Marza Jennova mengatakan, pasien berstatus PDP yang meninggal dunia belum bisa dipastikan apakah positif Covid-19 atau tidak. Namun tim medis RSUD Sibuhuan telah mengirimkan hasil diagnosa korban ke Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

"Apakah korban TL positif terkena virus Covid-19 atau tidak belum bisa dipastikan, karena saat ini hasil diagnosanya masih diperiksa di Medan. Jadi kita tunggu dulu," kata Marza Jennova kepada Analisadaily.com di Sibuhuan, Jumat (20/3).

Marza menjelaskan, suhu badan TL awalnya panas selama kurang lebih seminggu. Kemudian suhu panas korban kembali normal. Namun setelah itu korban mengalami sesak napas.

Ketika dikonfirmasi kebenaran mengenai riwayat perjalanan korban yang baru pulang dari Singapura, Marza membantahnya.

"Kalau ada informasi korban baru pulang dari Singapura itu tidak benar, yang benar korban baru mau berangkat, masih ngurus paspor, jadi itu yang benar," tegasnya.

Namun dari penelusuran yang dilakukan tim terpadu, sambung Marza, diketahui ada satu orang tenaga kerja wanita (TKW) yang baru pulang dari luar negeri. TKW itu sempat berkunjung ke rumah sakit dan singgah di kantin RSUD Sibuhuan. Kebetulan yang mengelola kantin rumah sakit itu adalah TL.

"Mungkin TKW ini mau menjenguk saudaranya di RSUD dan minum di kantin. Dari situ dugaan kita korban berintegrasi," jelas Marza.

Sampai saat ini TKW yang berkunjung ke kantin tersebut belum diketahui identitas dan tempat tinggalnya.

"Sampai saat ini kita belum tahu informasi TKW ini dimana, masih terus dilacak," jelasnya.

Menurutnya TL merupakan perempuan berusia 32 tahun dan dirujuk ke RSUD Sibuhuan, Kamis (19/3) sekitar pukul 05.35 WIB, karena empat hari sebelumnya mengeluh sesak napas. Namun sekitar pukul 21.55 WIB, ia menghembuskan napas terakhir.

Pasien diketahui sejak lama mengidap diabetes dan hipertensi. Sementara dari keterangan keluarga korban, TL tidak punya riwayat perjalanan ke luar daerah. Hanya saja dua hari sebelum masuk rumah sakit ia bertemu dengan TKW yang baru pulang dari Malaysia di RSUD Sibuhuan.

Di samping itu peralatan dan fasilitas untuk mendeteksi pasien yang terpapar virus corona belum ada di RSUD Sibuhuan.

Lebih jauh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Palas ini mengungkapkan, kesembilan ODP itu sudah diminta untuk tidak berintegrasi keluar.

"Mereka kita sarankan tetap di rumah saja, jangan keluar rumah," kata Marza.

Untuk antisipasi penyebaran Covid-19, timnya juga sudah meminta camat dan seluruh kepala desa agar terus memantau setiap warga yang baru pulang dari luar daerah.

(ATS/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi