Myanmar merupakan negara berpenduduk 54 juta orang, dan merupakan negara dengan populasi terbesar di dunia untuk tidak melaporkan satu kasus pandemi yang telah membatasi lebih dari 1,7 miliar orang.

Dengan hanya 214 orang yang diuji pada Senin malam, para pakar medis dan kelompok hak asasi manusia mendesak Myanmar untuk berdiri dan menghadapi krisis yang tertunda, seperti dilansir dari Channel News Asia, Selasa (24/3).

Kementerian Kesehatan Myanmar mengonfirmasi seorang pria berusia 36 tahun yang melakukan perjalanan kembali dari Amerika Serikat, dan seorang pria Myanmar berusia 26 tahun yang kembali dari Inggris dinyatakan positif.

"Kami akan menyelidiki semua orang yang berhubungan dekat dengan kedua orang ini," bunyi pernyataan itu.

Pengumuman itu segera memicu panic buying di satu supermarket 24 jam di ibukota komersial Yangon, di mana jam sebelumnya kehidupan sebagian besar berjalan seperti biasa.

(RZD)