Pemanfaatan Layanan Telemedik untuk Pencegahan dan Penanganan COVID-19

Pemanfaatan Layanan Telemedik untuk Pencegahan dan Penanganan COVID-19
Pemanfaatan layanan telemedik untuk pencegahan dan penanganan COVID-19 (BNPB Indonesia)

Analisadaily.com, Jakarta - Masyarakat dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi telemedik atau telemedicine untuk upaya pencegahan dan penanganan COVID-19.

Melalui telemedik, masyarakat dapat lebih siap secara dini dalam pencegahan dan penanganan menghadapi penyakit yang disebabkan SAR-CoV-2 atau COVID-19.

Kementerian Kesehatan telah bekerja sama dengan Aliansi Telemedik Indonesia (Atensi) memanfaatkan telemedik yang berbasis internet untuk memberikan beberapa pelayanan terkait virus korona atau penyakit COVID-19.

"Manfaat itu mulai penyediaan informasi sebagai upaya edukasi dan kesiapsiagaan hingga berkonsultasi secara interaktif atau online," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo, Kamis (26/3).

Melalui layanan yang diakses secara online dengan perangkat gawai dan komputer, berbagai informasi penting dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas, seperti contoh cuci tangan yang benar, etika batuk maupun physical distancing.

Di samping itu, layanan ini membantu pemerintah dalam memberikan informasi COVID-19 yang benar, sehingga masyarakat dapat mengantisipasi berita palsu (hoaks) maupun mengurangi kepanikan.

"Manfaat penting lainnya yaitu pemberian informasi mengenai tingkat risiko warga terhadap COVID-19," ujarnya.

Melalui layanan ini, masyarakat dapat meminimalkan kunjungan ke fasilitas kesehatan sehingga isolasi mandiri dan physical distancing dapat lebih efektif.

Cara seperti ini diharapkan dapat membantu fasilitas kesehatan untuk lebih fokus terhadap penanganan pasien positif COVID-19.

Bagi masyarakat yang berisiko tinggi pengidap COVID-19, layanan ini terhubung dengan fasilitas kesehatan terdekat maupun rumah sakit rujukan sesuai dengan protokol resmi pemerintah.

Layanan telemedik ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Kesehatan dan Atensi pada Kamis (19/3). Sebanyak 12 perusahaan digital yang tergabung dalam Atensi siap untuk bersinergi dengan pemerintah.

Perusahan tersebut DokterSehat, Alodokter, Halodoc, SehatQ, KlikDokter, Good Doctor Technology Indonesia, ProSehat, Link Medis Sehat, Klinikgo, Perawatku.id, Aveecena dan Docquity.

Jangkauan layanan telemedik ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah-wilayah terindikasi rawan penyebaran COVID – 19.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga telah menggandeng mitra lain yaitu dua startup anak bangsa, Gojek dan Halodoc serta Grab dan Good Doctor Indonesia untuk memberikan layanan telemedik.

"Kolaborasi tersebut tertuang dalam penandatanganan MoU di Kementerian Kesehatan," sebut Agus.

Kerja sama ini akan memudahkan masyarakat untuk berkonsultasi mengenai gejala kesehatan yang sedang dialami dan melakukan self-assessment atau pemeriksaaan sendiri terkait COVID-19.

Apabila ada dugaan menderita COVID-19, dokter dari aplikasi tersebut akan berupaya melakukan penanganan dengan meminta pengguna tetap di rumah, menerapkan isolasi di rumah dan obat yang diresepkan akan diantar oleh aplikator on-demand ke rumah pengguna.

"Ini supaya penyebaran penyakit bisa diminimalisir," sebutnya.

Bila membutuhkan penanganan dan tindakan lebih lanjut, akan dirujuk ke rumah sakit rujukan. Mitra dokter dari aplikasi telah mendapatkan pelatihan dan memiliki pengetahuan yang memadai sesuai anjuran Pemerintah dan WHO mengenai COVID-19, supaya bisa memberikan konsultasi yang tepat.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi