Jumlah Orang Dalam Pemantauan di Sumut Turun Drastis

Jumlah Orang Dalam Pemantauan di Sumut Turun Drastis
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah (Tangkapan layar smartphone)

Analisadaily.com, Medan - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Utara (Sumut) kembali merilis update perkembangan COVID-19 di wilayah Sumut. Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami penurunan drastis.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah mengatakan, jumlah ODP menurun sebanyak 58,9 persen dari hari sebelumnya. Kondisi ini membuat kurva grafik ODP menurun.

"Hari ini ODP jumlahnya 2.556 orang. Menurun dari hari Sabtu atau hari sebelumnya yang bejumlah 4.064 orang," katanya dalam keterangan pers, Minggu (28/3) sore.

"Penurunan ini juga terjadi lantaran ada penyesuaian kriteria dari revisi ke-4 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI," sambungnya.

Sementara itu sampai saat ini ada 14 kasus positif corona COVID-19 di Sumut. Dua di antaranya meninggal dunia. Data ini tidak berubah dari hari sebelumnya.

Dari dua orang yang meninggal, salah satunya adalah dokter paru-paru yang punya riwayat perjalanan ke Israel dan Italia. Saat ini ada 12 pasien positif corona yang masih dirawat di rumah sakit.

Ada sejumlah kasus COVID-19 yang meninggal dengan status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau yang belum keluar hasil penelitian sampel dari Balitbang Kemenkes RI.

Aris juga melaporkan jika saat ini ada 15 pasien negatif corona COVID-19 yang masih dirawat. Kemudian ada 7 pasien negatif corona yang sudah dipulangkan.

"Saat ini juga ada 77 PDP yang dirawat di sejumlah rumah sakit yang ada di Sumut. Data PDP sama seperti hari sebelumnya. Seluruh PDP dirawat di rumah sakit yang ada di 7 Kabupaten kota mulai dari Medan, Pematangsiantar, Tanjungbalai, Deliserdang, Serdangbedagai, Dairi dan Mandailing Natal," jelasnya.

Aris meminta masyarakat tetap mengikuti imbauan physical distancing atau menjaga jarak dengan orang yang lainnya. Baik saat berada di luar rumah ataupun di dalam rumah. Dia juga mengajak masyarakat untuk tidak panik dengan kelangkaan masker dan hand sanitizer.

"Orang saat ini lebih panik tidak memiliki masker dan hand sanitizer di lapangan. Harusnya kita lebih panik jika kehilangan antibodi di tubuh. Kita harus sering-sering mengonsumsi vitamin C dan E setiap hari. Dan berjemur saat pagi supaya mendapatkan sinar ultraviolet," pungkasnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi