Gaji Pemain Kriket Inggris Akan Dipotong

Gaji Pemain Kriket Inggris Akan Dipotong
Dua pemain kriket Inggris saat melawan Afrika Selatan di Imperials Wanderers, Johannesburg, 26 Januari 2020 (Reuters/Siphiwe Sibeko)

Analisadaily.com , Inggris - Para pemain kriket Inggris harus menyadari situasi yang lebih besar saat coronavirus terus menghantui negaranya, termasuk adanya wacana pemotongan gaji.

Itu bisa terjadi karena badan pemerintahan kriket negara itu (ECB) berusaha mengeluarkan uang untuk mengatasi pandemi corona.

Saat ini, lebih dari 662.700 orang terinfeksi COVID-19 di seluruh dunia dan 30.751 meninggal dunia, dan wabah ini membuat olahraga global terhenti.

Dilansir dari Channel News Asia , Minggu (29/3), Tur Inggris ke Sri Lanka dibatalkan awal bulan ini dan ECB mengumumkan tidak ada kriket profesional yang akan dirilis hingga akhir Mei.

Laga Inggris melawan Hindia Barat dan Pakistan dan seri overs terbatas dengan Australia dari Juni hingga Agustus juga berisiko ditunda atau diselesaikan jika situasinya tidak membaik.

Hal itu menyebabkan peningkatan pendapatan lebih lanjut.

"Kami mencari segala sesuatu untuk dapat membantu," kata juru bicara ECB seperti yang dikutip The Times.

"Ada proses formal yang harus dilalui dengan para pemain yang dikontrak terpusat, tetapi permainan perlu disatukan saat ini. Kami mempercayai para pemain yang membantu memahami yang lebih besar," ujar jubir ECB.

Pemain Inggris pada kontrak pusat dibayar penuh oleh ECB, yang memberikan 10 kontrak tes dan 12 kontrak bola putih pada bulan September tahun lalu.

The Times melaporkan para pemain seperti Joe Root, Ben Stokes dan Jos Buttler, yang bermain untuk Inggris dalam format tiga, akan memperkirakan melakukan pembayaran sekitar 200.000 pound selama tiga bulan.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi