Ketua YAFSI, Badriyah mengatakan, kelompok lansia harus menjadi perhatian pemerintah, karena kelompok ini sangat rentan terhadap penyebaran COVID-19.

"Kelompok lansia rentan terhadap COVID-19. Ini harus menjadi perhatian kita. Seperti lansia, disabilitas, penderita penyakit kronis. Bagi YAFSI kami ingin berbagi, mulai dari lingkungan paling dekat dahulu, yaitu keluarga," katanya di Lingkungan XII, Teladan Barat, Medan Kota, Kamis (2/4).

Menurut Badriyah, selain berbagi hygiene kits kepada relawan YAFSI yang tinggal di lingkungan tersebut, juga diberikan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

"Para relawan itu juga memberikan PHBS kepada para kelompok lansia bagaimana cara mencuci tangan yang benar," ucapnya.

"Penyuluhan ini juga merupakan penerapan pendekatan community system strengthenning yang fokus pada penguatan kapasitas masyarakat lokal agar lebih mandiri dalam menangani kasus COVID-19 ini," terang Badriyah.

Direktur Eksekutif YAFSI, Kartika menuturkan, sasaran terhadap lansia tersebut karena banyak yang kurang terbiasa mencuci tangan.

"Saya melihat banyak lansia di lingkungan ini tidak memiliki kebiasaan cuci tangan seperti yang dianjurkan pemerintah. Harapannya setelah adanya penyuluhan ini, mereka semua memiliki kebiasaan cuci tangan yang baik dan benar," tuturnya.

"Jadi, penyuluhan yang dilakukan ini mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah," terang Kartika.

Kepala Lingkungan XIII, Kelurahan Teladan Barat, Kecamatan Medan Kota,Syafri Irwansyah, mengucapkan terima kasih kepada YAFSI yang telah memberikan penyuluhan kepada warga, khususnya kelompok lansia.

"Dengan sinergitas ini juga diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang tangguh bencana di Kota Medan dan dapat mencegah penyebaran COVID-19," tambahnya.

(JW/RZD)