Wabah Corona Kembalikan Semangat Gotong Royong

Wabah Corona Kembalikan Semangat Gotong Royong
Puluhan masyarakat Desa Durian, Kecamatan Pantailabu, Deliserdang, mendengar arahan sebelum melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah penduduk. (Analisadaily/Amirul Khair)

Analisadaily.com, Deliserdang - Awalnya sempat merasa khawatir. Apakah ada masyarakat yang mau dan punya kepedulian menyahuti gerakan gotong royong melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke rumah-rumah penduduk.

Kekhawatiran tersebut sangat beralasan menyikapi semakin tergerusnya semangat gotong royong di tengah-tengah masyarakat. Apalagi saat menginformasikan aksi tersebut hanya melalui imbauan yang disampaikan dari mulut ke mulut dan media informasi sejenis media sosial.

“Awalnya khawatir juga. Ada nggak ya warga yang datang,” ujar Kepala Desa Durian Kecamatan Pantailabu, Deliserdang, Supiadi kepada Analisadaily.com, usai gotong royong penyemprotan rumah-rumah penduduk.

Antisipasi bila antusias masyarakat minim berpartisipasi, direncanakan jadwal penyemprotan cairan disinfektan sekitar 1.260 rumah penduduk dilakukan selama 3 hari, Jumat-Minggu. Namun faktanya menggembirakan. Banyak masyarakat yang ikut serta dalam aksi kepedulian tanpa rupiah itu.

Akhirnya hanya berdurasi sekira 3 jam dimulai pukul 09.00 WIB sampai 12.00 WIB, seluruh rumah penduduk di Desa Durian yang menyebar di 10 dusun sudah disemprotkan cairan disinfektan.

Sejumlah elemen dari kalangan pemuda lintas organisasi kepemudaan (OKP) seperti, Pemuda, Pancasila (PP), KNPI, Karang Taruna, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Ikatan Pemuda Karya (IPK), Gerakan Pemuda Ansor, Keluarga Besar Putra-Putri (KBPP) Polri, Ikatan Mahasiswa Pantailabu (Imapala), serta relawan dari elemen masyarakat lainnya.

Semuanya bergerak kompak dalam aksi kepedulian tanpa dibayar satu rupiah pun untuk satu tujuan, mewujudkan ‘Pesisir Pantailabu Bebas Corona’.

Sekretaris Camat Pantailabu, Junaidi menuturkan, semua relawan yang penuh kesadaran tanpa dibayar.

Tidak ada satu rupiah pun mereka yang dibayar. Bahkan gerakan serupa pada hari yang sama, relawan di tingkat desa sampai ke dusun bergerak bersama melakukan penyemprotan cairan disinfektan.

“Ini semangat gotong royong luar biasa. Mereka ikut tanpa dibayar sepeser pun,” jelas Junaidi.

Punya Hikmah

Fantastis! Kata ini layak untuk menegaskan corona justru punya hikmah meski menimbulkan kepanikan disemua sektor kehidupan manusia. Termasuk ancaman paling ekstrim dan sangat mengerikan yakni, ‘kehilangan nyawa’.

Tapi tak bisa dipungkiri. Keberadaa corona justru mengembalikan semangat gotong royong yang hakiki setelah tenggelam sekian lama karena cara pandang rakyat berubah efek dari perubahan sosial, perkembangan zaman dan kecanggihan teknologi.

Saat ini, gotong royong yang hakiki dengan partisipasi masyarakat tanpa ‘imbalan’ sudah menjadi pemandangan sangat langka. Kalau pun ada gotong rotong digelar pemerintahan desa, yang terlibat hanya aparatur dan mitra kerja saja.

Relawan pun sudah langka mencarinya. Motivasinya ikut serta terlibat dalam gotong royong itu, biasa nyaselalu ada ‘ujung-ujungnya’. Kalau pun motifnya lain, tidak jauh dari sesuatu yang ingin diraih baik material maupun kepentingan.

Semangat gotong royong yang hakiki kini sudah kembali. Semangat itu kembali disebabkan wabah corona. Meski potensi keraguannya lebih, bahkan sangat besar bisa bertahan pasca berlalunya virus corona, namun fenomena ini menjadi modal dasar kembalinya warisan nenek moyang masa silam yang menjadi modal pembangunan di negeri ini. Semoga.

(AK/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi