Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, kembali meng-update informasi coronavirus, Selasa (7/4).
Dia menjabakan, jumlah Orang Dalam Pemantauan di Aceh sebanyak 1.282 kasus, ada penambahan sebanyak 43 kasus.
Sejauh ini, jumlah ODP yang selesai proses pemantauan sebanyak 604 orang, dan 678 kasus lainnya masih dalam proses pemantauan petugas kesehatan.
Adapun rincian berdasarkan daerah, ODP di Banda Aceh berjumlah 281 orang, Aceh Besar 55 orang, Bener Meriah dan Bireuen masing-masing 43 orang, Gayo Lues 42 orang.
Di Aceh Utara 41 orang, Aceh Timur 26 orang, Sabang 25 orang, Aceh Tamiang 17 orang, Pidie 16 orang, Pidie Jaya, Kota Lhokseumawe dan Nagan Raya masing-masing 15 orang.
Sementara jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), sebanyak 57 kasus, bertambah 2 kasus dibandingkan kemarin, 55 kasus. Dari jumlah itu, 9 pasien masih dirawat, termasuk 1 pasien yang terkonfirmasi positif terinfeksi corona, sedangkan 46 orang lainnya telah diperbolehkan pulang.
Di antara 46 pasien berstatus PDP yang perbolehkan pulang oleh tim medis, 3 merupakan pasien yang telah dinyatakan sembuh. Tim medis menganjurkan mereka untuk istirahat di rumah selama 14 hari ke depan dalam rangka penyembuhan total.
“Dengan sembuhnya 3 pasien itu maka saat ini Aceh mencatat 2 lagi yang positif, satu orang masih dalam penanganan medis di RSUDZA, dan satu lagi pasien berinisial AA (56) asal Lhokseumawe telah meninggal dunia, pada Maret 2020,” kata Saifullah.
Pada kesempata itu, ia juga menyampaikan, setiap orang yang sakit dengan gejala yang mirip corona, baik berstatus orang dalam pemantauan (ODP) maupun pasien dalam pengawasan (PDP), bukanlah aib bagi dirinya maupun bagi keluarganya, melainkan musibah.
“Karenanya, wajib berikhtiar untuk sembuh. Caranya datang ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. Jawab setiap pertanyaan tenaga kesehatan sejujur-jujurnya supaya diagnosanya tepat dan pengobatan bisa efektif sampai sembuh,” ujarnya.
(MHD/CSP)