Pasien TBC Meninggal Dunia Dalam Perjalanan ke RS Bidadari Langkat

Pasien TBC Meninggal Dunia Dalam Perjalanan ke RS Bidadari Langkat
Jubir COVID-19 Langkat, dr M Arifin Sinaga, saat memberikan keterangan (Analisadaily/Hery Putra Ginting)

Analisadaily.com, Stabat - Seorang warga Langkat usai periksakan diri di RSU Djoelham Binjai ternyata bukan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) melainkan sakit TBC paru-paru. Pasien akhirnya meninggal dunia.

Informasi diperoleh dibenarkan Juru Bicara Satuan Tugas Gugus Percepatan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Langkat, dr M Arifin Sinaga.

"Memang benar. Kami sudah menerima informasi, warga Langkat masuk kategori PDP usai periksakan diri di RSU Djoelham Binjai ternyata tidak PDP, tetapi mengalami sakit TBC, dan telah meninggal dunia di ambulans dalam perjalan ke rumah sakit Bidadari Langkat," kata Arifin, Kamis (9/4).

Dijelaskannya, Selasa (7/4) pukul 20.00 WIB, pasien berobat ke rumah sakit Putri Bidadari Langkat atas inisiatif sendiri (tanpa ada rujukan dari Puskesmas Pangkalan Susu).

Saat itu pasien diperiksa dan diagnosa PDP COVID-19, dan diusulkan untuk dirujuk ke RS GL Tobing Tanjung Morawa, tetapi keluarga menolak dan meminta untuk pulang atas permintaan sendiri (PAPS).

Pada pukul 20.00 WIB, pasien beserta keluarga menuju RS Djoelham Binjai untuk berobat. Keesokan harinya, Rabu (8/4), Satgas COVID-19 Langkat berkoodinasi dengan Satgas COVID-19 Binjai untuk menangani pasien tersebut dan merujuknya.

Sebelum dirujuk, pasien dilakukan rapid test COVID-19 oleh tim Dinkes Langkat. Kemudian pukul 14.00 WIB, dibawa oleh ambulans dan tim Dinkes Langkat untuk dirujuk setelah berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi dan RS Martha Friska.

Pada pukul 16.30 WIB, RS Martha Friska Multatuli Medan menghubungi Satgas COVID-19 Langkat, memberitahukan bahwa pasien tersebut bukan PDP COVID-19, tetapi didiagnosa dengan TB Paru MDR (Multi Drug Resistent).

Setelah itu diberitahukan untuk menjemput pasien tersebut. Pada pukul 17.20 WIB ambulans RS Putri Bidadari Langkat menjemput pasien ke RS Martha Friska Multatuli Medan dan membawanya ke Langkat.

Pada pukul 19.50 WIB, pasien meninggal dunia di ambulans, dalam perjalanan ke RS Putri Bidadari Langkat. Setelah itu pihak RS menghubungi Satgas COVID-19 Langkat dan keluarganya. Setibanya di RS Putri Bidadari, langsung diantar ke rumah duka di Pangkalan Siata.

Selanjutnya pada pukul 23.30 WIB, jenazah sampai di rumah duka, dan turut dihadiri Camat Pangkalan Susu, Kapolsek, Danramil, dan Kepala Puskesmas Pangkalan Susu. Pemakamannya tidak dengan protokol pemakaman COVID-19.

Arifin juga mengimbau untuk keluarga yang jauh agar tidak hadir dan pelayat tidak terlalu banyak, dan tidak dengan acara adat.

"Satgas COVID-19 Kecamatan Pangkalan Susu akan tetap memantau keadaaan dan diimbau kepada masyarakat Pangkalan Siata tetap tenang dan melaporkan bila ada warga yang datang dan warga yang sakit," sebutnya.

(HPG/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi