Koordinator Medis dan Paramedis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, dr. Restuti Hidayani Saragih Sp.PD (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Koordinator Medis dan Paramedis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, dr. Restuti Hidayani Saragih Sp.PD, mengatakan ada tiga pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia, Jumat (10/4) dini hari.
"PDP tersebut sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Martha Friska yang berada di Jalan Multatuli, Kecamatan Medan Maimun," kata Restuti saat konferensi pers via streaming di YouTube milik Humas Sumut.
Restuti menjelaskan bahwa rumah sakit tersebut ditujuk untuk penanganan PDP yang utamanya dalam kondisi sedang dan berat.
"Yang meninggal dunia tiga orang sampai dengan dini hari tadi. Proses perawatan tidak lama, hanya beberapa jam sampai dengan satu hari, kondisinya PDP berat bahkan bisa saya katakan sangat berat. Dengan berbagai keadaan yang menuju kepada gagal napas," jelasnya.
Menurutnya proses pemakaman terhadap ketiga jenazah PDP tersebut juga telah dilakukan dengan baik. Pemulasaran jenazah dan pemakaman dilakukan dengan standar WHO.
"Pertama, pemulasaran jenazah sampai dengan pemakamannya tidak boleh lebih dari waktu 4 jam dan ditangani oleh dokter spesialis forensik beserta tenaga pendukung pemulasaran jenazah," ucapnya.
Rumah Sakit Martha Friska Multatuli sudah beroperasi sejak 2 April 2020 setelah diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, yang sebelumnya memimpin gladi resik dan simulasi alur penerimaan dan penanganan pasien yang diikuti oleh segenap petugas medis, para medis, tenaga pendukung, serta TNI dan Polri yang bertugas dalam pengamanan.
Dalam statusnya sebagai Rumah Sakit Darurat Rujukan Covid-19 yang dipersiapkan hanya dalam waktu beberapa hari saja, kondisi standar optimal dalam bingkai RS darurat perlahan-lahan, telah banyak dipenuhi dari segi tenaga medis, para medis, tenaga pendukung yang akan bekerja selama sebulan ke depan dan seterusnya.
"Adapun sampai hari ini, jumlah pasien yang sedang dirawat inap sebanyak 10 orang pasien dengan keterangan, 7 orang pasien yang telah dilakukan rapid test sesuai dengan hari paparannya lebih kurang 7 hari dengan hasil rapid test positif. Rumah sakit ini, memiliki kapasitas 110 kamar," terang Restuti.
Restuti manambakan bahwa kondisi tenaga medis yang menangani pasien terkait Covid-19 pada fase awal sama seperti pasien, secara jujur ada fase adaptasi. Karena, bukan hanya pasien yang dilakukan karantina 'isolasi', namun tenaga medis dan para medis harus berpisah dari keluarganya saat menunaikan tugas.
"Kita tempatkan di penginapan, di hotel yang memang ditujukan untuk mendukung tugas mereka dan semua itu ditanggung Pemprov Sumut.
Alhamdulillah minggu ke dua ke tiga sudah semakin kompak. Jumlah tim medis ada sekitar 100 sampai 160 orang," tambahnya.
Untuk diketahui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Utara pada Kamis (9/4) mencatat bahwa, jumlah PDP sebanyak 149 orang, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 3.009 orang, pasien positif Covid-19 dengan metode PCR sebanyak 55 orang dengan metode rapid test 32 orang, meninggal dunia 8 orang dan pasien sembuh ssebanyak 8 orang.
(JW/EAL)