Ibadah Paskah di Rumah Bagian dari Perayaan Iman Kristus

Ibadah Paskah di Rumah Bagian dari Perayaan Iman Kristus
Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt Jacky Manuputty, memberikan keterangan di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (12/4). (BNPB)

Analisadaily.com, Jakarta - Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pdt Jacky Manuputty mengatakan, anjuran melaksanakan ibadah di rumah masing-masing, salah satu bentuk iman Paskah yang harus diyakini dan dipahami secara bijak, karena Paskah merupakan simbol kebangkitan, keselamatan dan kehidupan.

Sehingga, kata Pdt Jacky kegiatan peribadatan dalam suasana pandemi COVID-19 harus dilakukan secara bijak dengan mengindari model-model kerumunan umat manusia termasuk yang biasanya terjadi di gedung Gereja.

“Perayaan Paskah tentang Kebangkitan Kristus, bila dengan merayakannya dalam kerumunan maka tindakan itu berlawan dengan berita penting dari Paskah itu sendiri, berita tentang Kehidupan,” kata Pdt. Jacky Manuputty di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (12/4).

Selain itu, ia juga mengajak umat Nasrani untuk menyimak makna Paskah yang dirumuskan persekutuan gereja-gereja di Indonesia dalam situasi pandemi corona ini bertema ‘Kebangkitan Kristus Membawa Harapan Baru’.

Menurutnya, tema itu diambil sebagaimana yang dirumuskan dalam Kitab Injil Lukas pasal 24 ayat 5 dan yang berbunyi ‘Mengapa engkau mencari Dia yang hidup di antara orang yang mati. Dia tidak ada di sini. Dia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan kepada kamu ketika masih di Galilea’.

Berdasarkan rumusan ini, umat diminta untuk memahami tentang bagaimana merayakan kehidupan, bahkan dalam segala kelimpahan. Sementara di sisi lain ada begitu banyak orang berjuang di ambang batas kehidupan dan kematian akibat pandemi COVID-19.

"Sekali lagi, kita disapa berita Paskah yang menjadi pusat iman kita,” ungkap Jacky.

Hal tersebut sekaligus menjadi sebuah komitmen yang harus dilakukan untuk merawat dan memberikan kehidupan ini mengakar kuat pada identitas umat Nasrani. Bukan hanya sebagai umat kebangkitan. Namun juga umat berpengharapan sebagai bentuk upaya melawan virus corona.

"Identitas ini harus terwujud secara nyata di dalam keberanian iman kita melawan COVID-19. Sikap iman dan harap itu diwujudkan dalam cinta kasih. Salah satunya adalah kepatuhan kita pada anjuran pemerintah untuk berdiam diri di rumah demi memutus mata rantai penyebaran virus ini,” ucap Pdt Jacky.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi