aktivis dakwah Aceh, Nur Salmi, menunjukkan buku 'Madrasah Ramadan'. (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019, aktivis dakwah Aceh, Nur Salmi, menerbitkan buku berjudul 'Madrasah Ramadan'. Buku ini diterbitkan menjelang memasuki bulan suci Ramadan 1441 Hijriah.
Nur Salmi mengatakan, karya perdananya ini sudah dipersiapkan sejak Ramadan tahun lalu dan dirampungkan saat ini. Sehingga anjuran pemerintah tetap berada di rumah diisinya dengan kegiatan bermanfaat.
“Buku sederhana ini saya susun untuk menjadi menu menyambut bulan suci Ramadan yang sedang kita nantikan kedatangannya. Sebagai renungan dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan nanti,” ujar Salmi, Senin (13/4).
Ia menjelaskan, cerita-cerita yang dituangkan dalam buku tersebut juga berisi motivasi untuk menjadikan momentum Ramadan sebagai madrasah agar menjadi insan bertakwa yang merupakan tujuan dari puasa.
Dalam buku berisi 32 judul ini menyinggung keganjilan-keganjilan aktivitas masyarakat dalam memaknai Ramadan yang terkadang keluar dari tujuan utama puasa. Belum lagi menjelang Idulfitri sangat rentan orang terlena, padahal di sanalah babak final bulan agung tersebut.
“Saya aktif mengisi ceramah dan kajian-kajian di berbagai tempat, maka kehadiran buku ini juga sebagai media dakwah saya kepada masyarakat selain bertatap muka,” ujar alumnus Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry ini.
Kehadiran buku ini, kata dia, sebagai pengganti lisannya dalam berdakwah di bulan Ramadan. Apalagi di tengah pandemi corona, masyarakat tidak diizinkan pergi ke mana-mana sehingga dapat mengisi kegiatan di rumah dengan membaca buku.
Manager Bandar Publishing, Masyitah menyampaikan, buku-buku bertema agama sangat banyak diminati masyarakat di bulan Ramadan. Pengalamannya tahun lalu ia pernah menerbitkan buku 'Ramadan Orang Awam' karya tiga penulis muda Aceh tidak cukup stok.
“Ramadan kali ini virus corona sedang mewabah, maka saya sangat merekomendasikan buku ini sebagai pengganti menghadiri kajian Ramadan di tempat umum,” kata Masyitah.
(MHD/CSP)