Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari (Reuters)
Analisadaily.com, Abuja - Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, mengumumkan perpanjangan 14 hari lockdown di Lagos, Abuja dan Ogun untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19).
Dalam pidatonya Buhari mengatakan, "Sangat perlu memperpanjang pembatasan gerakan saat ini".
Lockdown awal 14 hari di tiga wilayah tersebut sudah dimulai sejak 30 Maret. Saat ini ada 323 kasus Covid-19 di Nigeria, dengan 71% di antaranya terdaftar di Lagos dan Abuja. Sejauh ini sepuluh korban telah meninggal dunia.
"Ini masalah hidup dan mati," kata Buhari, dilansir dari
Al Jazeera, Selasa (14/4).
Kesulitan ekonomi
Nigeria dengan 200 juta penduduk menjadi negara terpadat di Afrika. Sekitar 20 juta orang tinggal di Kota Lagos.
Dengan jumlah penduduk yang sangat banyak, pakar kesehatan di sana mengkhawatirkan dampak Covid-19 membuat pemerintah kewalahan untuk mengatasinya.
Namun di sisi lain, perpanjangan lockdown semakin menambah kesulitan jutaan rakyat Nigeria yang hidup pas-pasan. Banyak warga di sana yang berpenghasilan kurang dari satu dolar sehari.
Buhari menyadari kesulitan besar yang dialami rakyatnya, terutama mereka yang mendapat upah harian.
"Tetapi terlepas dari kenyataan ini, kita tidak boleh mengubah batasan," tegasnya.
Pemerintah Nigeria berjanji membuat langkah-langkah dukungan untuk meringankan masalah keuangan bagi rakyat miskin.
(EAL)