Peserta wajib militer di Turki (AFP)
Analisadaily.com, Istanbul - Sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19), Turki memperpanjang masa wajib militer (wamil) selama satu bulan.
Setelah bertemu dengan panglima militer, Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar, mengatakan bahwa periode wajib militer pertama tahun ini yang akan berlangsung bulan April juga mengalami penundaan.
Dengan beberapa pengecualian, setiap warga negara Turki berjenis kelamin laki-laki harus menjalani wajib militer selama enam bulan setelah berusia 18 tahun.
Waktu wamil tersebut sudah dikurangi dari sebelumnya 12 bulan setelah undang-undang baru mulai berlaku pada Juni tahun lalu.
Peserta yang terkena dampak perpanjangan masa wamil sudah mulai menjalani tugasnya sejak November 2019. Harusnya dinas militer mereka berakhir bulan April 2020.
"Terlepas dari langkah-langkah yang telah kami ambil, kami melihat bahwa mengerahkan dan wajib militer merupakan risiko bagi tentara kami, masyarakat dan angkatan bersenjata Turki," kata Akar, dilansir dari
Al Jazeera, Kamis (16/4).
Menurut data Kementerian Pertahanan Turki ada sekitar 55.000 warga yang akan masuk camp peletihan wajib militer pada bulan April. Sementara 66.000 lainnya akan menyelesaikan tugasnya.
Dengan pertimbangan akan banyak kerabat atau saudara yang menyambut dan mengantar para peserta, maka wamil periode akhir tahun lalu diperpanjang selama satu bulan dan periode ini juga ditunda satu bulan.
Pada hari Rabu (15/4), jumlah kasus Covid-19 di Turki sudah mencapai 69.392, termasuk 1.518 kematian. Sedangkan 5.674 orang telah dinyatakan pulih.
(EAL)