Harga Bahan Pokok Naik, Pemerintah Aceh Diminta Gelar Operasi Pasar

Harga Bahan Pokok Naik, Pemerintah Aceh Diminta Gelar Operasi Pasar
Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tgk Irawan Abdullah di Banda Aceh, Jumat (17/4). (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Dinas Perindustrian dan Perdagangan diminta untuk dapat menggelar operasi pasar atau adanya pasar murah. Hal itu dimaksudkan agar harga kebutuhan bahan pokok masyarakat bisa relatif stabil dan bisa terjangkau.

“Operasi pasar ini penting dilakukan pemerintah untuk menekan dan mengendalikan harga di pasaran. Apalagi menjelang meugang dan Ramadan kenaikannya yang sangat signifikan. Tentunya ini akan menyusahkan masyarakat,” ujar Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tgk Irawan Abdullah di Banda Aceh, Jumat (17/4).

Dijelaskannya, menjelang bulan suci Ramadan 1441 Hijriah, diperkirakan sebagaimana biasanya harga bahan pokok cenderung mengalami kenaikan. Hal tersebut disebabkan tingkat kebutuhan masyarakat terus meningkat dan di sisi lain ketersediaan stok bahan pokok yang terbatas.

Anggota DPRA Dapil Aceh I ini mengungkapkan, akibat pandemi ini banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Akibatnya daya beli masyarakat jadi menurun karena harga sembako yang melambung tinggi.

“Kalaupun ada bantuan sembako dari pemerintah atau pihak lain, itupun jumlah penerimanya sangat terbatas. Dan penggunaannya sudah habis dipakai pada awal pemberlakuan masa pembatasan aktivitas sosial (social distancing). Dari itu Pemerintah harus mampu mengendalikan harga sembako di tengah penanggulangan COVID-19 ini dan memastikan ketersediaannya,” harap Tgk Irawan.

Pertegas SOP Kesehatan

Di samping itu, Wakil Ketua Fraksi PKS DPR Aceh ini juga sangat mengkhawatirkan terjadinya penularan COVID-19 di area pasar saat terjadinya transaksi jual beli.

Menurutnya, pasar akan menjadi tempat yang “rawan dan rentan” dikarenakan masih banyak para pelakunya yang enggan dan malas menggunakan masker.

“Saya sudah beberapa kali masuk ke area pasar. Bisa dihitung dengan jari para pedagang yang menggunakan masker saat melakukan transaksi. Begitu juga dengan para pembeli yang masuk area pasar, banyak yang tidak memakai masker,” kata anggota DPRA kelahiran Lambaro, Aceh Besar ini.

Tgk Irawan Abdullah menjelaskan saat ini penggunaan masker saat keluar rumah apalagi sedang berada di tempat keramaian seperti area pasar, sangatlah penting supaya tidak terjadinya penularan COVID-19.

“Selama ini pemerintah dan pihak lainnya sudah membagi-bagikan masker kepada masyarakat yang beraktivitas di pasar. Jadi kenapa maskernya tidak dipakai, apa disimpan atau dikoleksi,” tegasnya dengan nada kesal.

Untuk itu Ketua Komisi VI DPRA ini mengharapkan pemerintah melalui dinas terkait agar dapat mempertegas penerapan SOP kesehatan pencegahan COVID-19 dengan melakukan penjagaan di pasar-pasar terhadap pedagang dan pembeli yang tidak memakai masker. Dengan ketentuannya, pedagang dilarang berjualan dan pembeli jangan diizinkan masuk pasar jika tidak pakai masker.

“Kita juga berharap masyarakat yang keluar rumah dengan penuh kesadaran untuk selalu menggunakan masker dan membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun. Mari bersama-sama kita lawan COVID-19 ini dan semoga cepat berakhir sehingga kita dapat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan aman dan damai,” pungkas Irawan Abdullah.

(MHD/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi