Euforia dan Suara Kritis Setelah Berakhirnya Lockdown di Ghana

Euforia dan Suara Kritis Setelah Berakhirnya Lockdown di Ghana
Seorang perawat mengecek suhu tubuh warga di Accra, Ghana (Reuters)

Analisadaily.com, Accra - Jalan-jalan di Kota Accra sudah kembali normal setelah Presiden Ghana, Nana Akufo-Addo, mengumumkan berakhirnya lockdown setelah tiga minggu berjalan.

Selain di ibukota Accra, warga di Kota Kumasi juga merasakan euforia yang sama atas berakhirnya penguncian lokal tersebut. Sebagian warga merasa lega karena bisa kembali bekerja. Namun ada juga yang resah karena Ghana menjadi negara pertama di Afrika yang mencabut status lockdown akibat virus corona (Covid-19).

Salah seorang warga, Jemima Adwoa Anim, sangat gembira karena bisa kembali menjajakan dagangannya ketika para pejalan kaki dan mobil-mobil memadati pusat bisnis Accra.

"Ini adalah penangguhan hukuman yang sangat besar. Kami memiliki pemerintahan yang mendengarkan," kata Jemima, dilansir dari Al Jazeera, Selasa (21/4).

"Itu seperti situasi perang. Kami tidak punya uang dan kami tidak bisa keluar bekerja untuk mendapatkan uang tunai. Tuhan memberkati presiden kita," sambungnya.

Ghana sejauh ini mengonfirmasi 1.042 orang positif Covid-19 dengan sembilan kematian.

Negara berpenduduk sekitar 30 juta ini telah melakukan pengujian dan memeriksa lebih dari 68.000 sampel.

Presiden Akufo-Addo mengumumkan berakhirnya lockdown dalam pidato, Minggu (19/4) malam.

"Keputusan ini diambil mengingat kemampuan kita untuk melakukan pelacakan kontak dari orang yang terinfeksi, peningkatan kemampuan kita untuk menguji, peningkatan jumlah pusat perawatan dan isolasi kami," ujar Akufo.

"Keputusan untuk membatasi pergerakan ini telah menyebabkan sejumlah kesulitan besar bagi kita semua di seluruh negeri, terutama bagi kaum miskin dan rentan," jelasnya.

Meski demikian tetap ada suara kritis yang menentang keputusan Presiden Akufo-Addo yang mengakhiri masa lockdown.

"Ini benar-benar konyol. Bagaimana mungkin? Kami baru saja mencatat lebih dari 1.000 kasus positif Covid-19 dan tiba-tiba presiden memutuskan untuk mencabut lockdown," kata seorang mahasiswa, Francis Collison.

Seorang penjaga toko, Rita Baido, juga menentang keputusan itu tetapi tidak punya pilihan selain membuka tokonya dan coba menghasilkan uang di Mallam, pinggiran Accra.

"Tidak mudah di dalam ruangan, tetapi saya pikir itu adalah solusi terbaik untuk menjaga kita tetap aman," ucapnya.

Presiden Akufo-Addo mengimbau seluruh warga agar senantiasa memakai masker saat keluar rumah untuk mencegah penyebaran virus.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi