Ilustrasi (Pixabay)
Analisadaily.com, Jakarta - Berbagai sektor di tahun 2020 ini mengalami tekanan yang begitu hebat. Banyak yang pontang panting untuk menstabilkan keadaan. Bahkan ada beberapa bisnis dan juga ekonomi yang mengalami perlambatan, lebih parahnya diambang kebangkrutan.
Tindakan-tindakan pencegahan diambil untuk menekan kerugian-kerugian yang terus terjadi. Termasuk dengan tindakan pemutusan kontrak kerja.
Mengantisipasi berbagai kondisi yang entah kapan akan berhentinya seperti sekarang ini, investasi merupakan salah satu solusi yang ditawarkan. Namun strategi investasi yang dilakukan juga berubah dengan keadaan yang sekarang ini.
Sebelumnya agresif sekarang memilih untuk menghindari berbagai risiko kerugian. Salah satu jalan keluarnya adalah dengan tetap berinvestasi namun memilih yang aman dan bisa dilakukan di rumah saja, mengingat bahaya corona.
1. Investasi Rumah Sederhana
Di masa sulit seperti sekarang ini, memilih investasi yang aman memang merupakan pilihan yang begitu tepat. Pengeluaran juga banyak, maka dari itulah perlu investasi yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar atau bisa dilakukan sistem dicicil. Misalnya saja memilih untuk investasi rumah sederhana.
Tipe rumah yang sederhana ini bisa digunakan untuk investasi jangka panjang. Sekarang ini sudah banyak rumah-rumah yang lebih terjangkau, proses pembeliannya dilakukan dengan pengajuan KPR ke bank.
2. Surat Utang Negara (SUN)
Jenis lainnya yang aman untuk diambil adalah investasi Surat Utang Negara. Bahkan bagi ibu rumah tangga pun investasi ini bisa dilakukan. Seperti namanya, investasi ini berhubungan dengan surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah yang ditujukan untuk mendapatkan biaya operasional APBN.
Penjelasan mudahnya, para investor memberikan utang kepada negara jumlah uang tertentu dengan timbal balik berupa bunga. Banyak orang mengambil jenis investasi ini karena begitu terpercaya. Pembayaran bunga ini dijamin oleh pemerintah, sehingga tidak ada risiko tidak dibayar atau dalam istilahnya gagal bayar.
Berdasarkan UU No. 24 tahun 2020, SUN ada 2 jenis yakni Surat Perbendaharaan Negara dan Obligasi Negara. Sementara Obligasi Negara memiliki 3 jenis, ORI (Obligasi Ritel Indonesia), Saving Bond Ritel (SBR), dan Sukuk Ritel (SR). Sebagai informasi, tahun 2020 ini pemerintah akan mengeluarkan 6 SUN, yakni;
- SBR009, 27 Januari – 13 Februari 2020
- SR-012, 24 Februari – 19 Maret 2020
- SBR010, 23 Juni – 9 Juli 2020
- ST007, 28 Agustus – 23 September 2020
- ORI017, 1 – 22 Oktober 2020
- ST008, 26 Oktober – 12 November 2020.
Masih banyak waktu untuk mulai berinvestasi di tahun 2020 ini. Jadi, segeralah untuk memutuskan untuk investasi Surat Utang Negara yang mana.
3. Investasi Emas
Emas merupakan investasi yang banyak dipilih, bahkan dalam situasi genting corona seperti sekarang ini. Sudah sejak zaman dahulu, masyarakat dunia memanfaatkan emas sebagai bahan untuk investasi. Namun tentu saja perlu cara yang tepat supaya investasi emas bisa menghasilkan cuan yang besar.
Belilah emas saat harga sedang turun dan jual kembali saat sedang naik. Seperti mata uang, emas juga mengalami fluktuasi. Jadi pantau untuk mendapatkan update harga emas terbaru. Jika cara lama dengan membeli emas fisik dianggap kuno dan ketinggalan zaman, ada investasi di beberapa marketplace ternama Indonesia yang menawarkan menabung atau investasi emas. Mulai dari Tokopedia, Bukalapak, Pegadaian, dan juga Orori.
4. Investasi Deposito
Deposito merupakan investasi minim risiko yang juga aman dilakukan di tengah pandemi. Jenis ini dianggap lebih menguntungkan dibandingkan dengan tabungan biasa meski tidak bisa diambil kapan saja. Karena memang peraturannya uang bisa diambil pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati antara nasabah dan bank terkait. Jenis ini juga aman dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
Jika memiliki uang dalam jumlah yang cukup banyak, bisa menyesuaikan. Tentunya, semakin banyak yang disetorkan, jumlah bungannya juga akan mengikuti. Namun perlu untuk diingat, sampai sekarang ini jumlah maksimal deposito adalah Rp2 miliar.
5. Investasi Trading Forex
Forex sendiri adalah singkatan dari foreign exchange atau pertukaran valuta asing. Lalu trading forex adalah aktivitas transaksi jual beli mata uang di pasar forex. Perdagangan ini bisa dilakukan 5 hari dalam seminggu selama 24 jam, dibuka tanpa jeda. Waktu yang digunakan untuk investasi ini sangatlah fleksibel, jadi tidak akan mengganggu pekerjaan utama dan tentunya Anda perlu melihat update pasar terkini karena itulah salah satu
cara trading forex yang profit.
Apalagi saat WFH seperti sekarang ini makin banyak waktu untuk melakukan pengamatan sebelum melakukan transaksi. Ada istilah trader atau orang yang melakukan transaksi trading forex yang melakukan pengelolaan dan aktivitasnya secara mandiri dengan perantara broker (perusahaan pialang) forex yang dipercaya. Banyak broker yang telah terdaftar secara resmi, tinggal lihat
cara kerja broker forex ini dan pilih yang berkualitas.
Dan saat mewabahnya virus corona seperti sekarang ini sebenarnya merupakan peluang yang sangat bagus berinvestasi trading forex. Pasalnya, kondisi keuangan yang carut marut mengakibatkan pergerakan harga yang luar biasa signifikan. Potensi keuntungan yang bisa berkali-kali lipat. Belum tentu ini terjadi nanti dalam 5 atau 10 tahun ke depan.
Lakukan investasi sedini mungkin ya. Pilihannya juga beragam, menyesuaikan kemampuan dan uang yang dimiliki. Jadi, hentikan menghambur-hamburkan uang dan mulailah untuk berinvestasi sekarang juga.
(Adv)