Tagihan Melonjak, Pelanggan Datangi Kantor PLN

Tagihan Melonjak, Pelanggan Datangi Kantor PLN
Pelanggan Perusahaan Listrik Negara sedang mendengarkan penjelasan PT PLN ULP Langsa Kota, Senin (4/5). (Analisadaily/Sudirman)

Analisadaily.com, Langsa - Gara-gara tagihan listrik melonjak naik hingga 100 persen, membuat puluhan pelanggan mendatangi Kantor Perusahan Listrik Negara Unit Pelayanan Pelanggan Kota Langsa, dan mempertanyakan kenaikan tarif listrik.

Puluhan pelanggan ini tidak terima atas kenaikan tagihan tarif listrik hingga mencapai sebesar 100 persen. Pelanggan mengatakan, apakah beban tagihan dibayarkan kepada pelanggan yang tidak mendapatkan subsidi di tengah pandemi Corona.

Salah satu pelanggan, Rahmad, warga Bukit Meutuah, Kecamatan Langsa Timur, mengaku, setiap bulan tagihan listrik yang dibayarkan hanya sebesar Rp 600 ribu, tapi untuk pemakaian April naik mencapai sebesar Rp1.200.000.

"Saya merasa heran kenapa biasanya hanya Rp600 ribu/bulan tapi naik menjadi Rp1.200.000 per bulan yang hrus dibayarkan tagihan tarif listriknya dan ini mengalami kenaikan 100 persen," tutur Rahmad.

Ia mengatakan, kepada pemerintah supaya mencari solusi agar tarif listrik tidak melonjak seperti ini, bahkan dengan kondisi ekonomi masyarakat semakin terjepit akibat Corona.

Kepala PT PLN ULP Langsa Kota, Adam Ramanditha mengatakan, tidak ada kenaikan tagihan tarif listrik.

Kata dia, pada Maret sejak wabah Corona pemakaian listrik sudah naik, tapi pada rekening April pemakaian Maret dilakukan pembacaan meteran dengan hitungan rata-rata tiga bulan terakhir Januari, Febuari dan Maret.

Sehingga, berdampak pada perhitungn tidak sesuai dengan kondisi meteran di rumah pelanggan.

Artinya, lanjut Adam menjelaskan, ada pelanggan yang kekurangan bayar terakumulasikan pada rekening Mei berdasarkan stan meter di lapangan setelah pembacaan meteran secara normal kembali.

(DIR/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi