Pembunuhan Sadis di Cemara Asri, Pelaku Diduga Lebih dari Satu Orang

Pembunuhan Sadis di Cemara Asri, Pelaku Diduga Lebih dari Satu Orang
Proses pra-rekonstruksi di lokasi pembunuhan perempuan muda, Kompleks Cemara Asri (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Sampali - Fakta baru mulai terkuak saat polisi menggelar pra-rekonstruksi kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Kompleks Cemara Asri, Jalan Duku Nomor 40, Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kamis (7/5).

Dari adegan yang diperagakan sejumlah terduga, muncul indikasi peristiwa tersebut dilakukan oleh lebih dari satu pelaku.

Dalam pra-rekonstruksi tersebut, selain M (22) ada juga yang dihadirkan pihak kepolisian yakni J (24) selaku pemilik rumah.

Saat pra-rekonstruksi, J memakai penutup wajah (sebo), sedangkan M tidak mengenakan penutup wajah, namun memakai bet bertuliskan tersangka di dadanya. Hal itu mengindikasikan pembunuhan ini tidak murni dilatarbelakangi persoalan asmara.

Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Ronny Nicholas Sidabutar mengatakan, tidak tertutup kemungkinan tersangka berjumlah lebih dari satu orang.

"Bisa dua atau tiga tersangka, masih kita dalami," katanya usai prarekonstruksi.

Dalam pra-rekonstruksi tersebut ada lima orang yang dihadirkan yakni J dan M, kedua orangtua korban dan seorang wanita diduga ibu J.

Awalnya kelima orang yang dihadirkan itu diborgol. Namun seiring berjalannya pra-rekonstruksi, kedua orangtua korban tidak diborgol dan hanya memakai bet saksi.

Sedangkan tiga orang lainnya yakni J, M dan seorang perempuan yang diduga ibu J tetap memakai borgol.

Seperti diberitakan sebelumnya, Elvina (21) dibunuh secara sadis di rumah J, Jalan Duku Kompleks Cemara Asri, Rabu (6/5) malam. Dia nyaris tak dikenali. Tubuhnya penuh luka dan terbakar.

Dugaan awal, M lah pelaku pembunuhan itu yang kemudian mencoba bunuh diri. Dugaan ini diperkuat dengan adanya secarik kertas yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Saya sangat mencintai Elvina sehingga saya membunuh karena pihak dari keluarga tidak menyetujui saya. Saya mau bunuh diri saya. Cinta Elvina (lambang love) Acai," tertulis pada kertas itu.

Kedua korban kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan. Jasad Elvina diautopsi, sedangkan M segera mendapat perawatan intensif.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi