AKBP Edi Minta Aparatur Desa Serius Mendata Warga

AKBP Edi Minta Aparatur Desa Serius Mendata Warga
Kapolres Langkat, AKBP Edi Suranta Sinulingga, memberikan arahan kepada aparatur desa di kantor Desa Jentera Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat, Rabu (13/5). (Analisadaily/Hery Putra Ginting)

Analisadaily.com, Stabat – Kepolisian Resor Langkat menginginkan data yang ada di Kepala Dusun atau Kepala Desa dipastikan valid, untuk menghindari masalah yang baru.

“Maka kami sedikit melakukan penegasan kepada aparatur desa agar serius mendata warganya. Sehingga tidak lagi terjadi kesalahan di lapangan saat pendistribusian bantuan,” kata Kepala Kepolisian Resor Langkat, AKBP Edi Suranta Sinulingga disela-sela pendataan warga di kantor Desa Jentera Kecamatan Wampu, Rabu (13/5).

Sebelumnya, AKBP Edi memimpin langsung pendataan terhadap warga miskin dan kurang mampu yang belum pernah mendapat bantuan di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Wampu.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi bantuan tidak tepat sasaran yang nantinya akan disalaurkan kepada warga.

AKBP Edi mengatakan, masyarakat yang terdampak COVID-19, kurang mampu, atau miskin akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebanyak 161.000 paket bahan makanan.

Kata dia, berdasarkan perhitungan Kepolisian ada 60 ribu masyarakat penerima PKH dan BPNT, Bantuan Sosial dari Pemerintah Kabupaten Langkat sebanyak 74.000 paket sembako.

“Sehingga total sebanyak 135.000 lalu ditambahkan dengan bantuan dari Pemprovsu yang akan datang sebanyak 161.000 sehingga total keseluruhan 295.000 paket,” kata AKBP Edi di Kantor Desa Jentera, Kecamatan Wampu, Rabu (13/5).

Data terbaru dari Dukcapil jumlah penduduk sebanyak 324.000 KK, sehingga selisih sebesar 25.000 KK di antaranya berarti terdiri dari ASN, TNI, Polri dan pengusaha.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, sebanyak 160 personil dari Polres Langkat, 50 personil dari Babinsa, pendamping PKH dan relawan TKSK Dinas Sosial pada Kecamatan Stabat dan Wampu diterjunkan untuk mendata kepada warga dengan cara door to door.

Pantauan di lapangan, setiap satu desa diterjunkan 5 orang personil Kepolisian didampingi Babinsa dan perangkat desa serta pendamping dari Dinas Sosial Kabupaten Langkat, pendamping PKH serta relawan TKSK.

“Kegiatan door to door ini dilakukan untuk mendata warga sampai dipastikan tidak ada lagi warga dan rumah yang tidak pernah dikunjungi dalam hal penerimaan bantuan,” tambah AKBP Edi.

(HPG/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi