Kebangkrutan Tianjin Quanjian Peringatan Bagi Klub Sepak Bola China

Kebangkrutan Tianjin Quanjian Peringatan Bagi Klub Sepak Bola China
Alexandre Pato (Yahoo News Australia)

Analisadaily.com, Shanghai - Tianjin Tianhai menjadi sorotan. Banyak pihak menilai sebagai kesalahan fatal dalam cara pengelolaan keuangan klub sepak bola China dan harus menjadi peringatan bagi tim lain.

Tianjin pernah menjadi simbol kemewahan Liga Super China, mempekerjakan legenda Italia Fabio Cannavaro sebagai pelatih pada tahun 2016 dan memikat striker Brasil Alexandre Pato, serta gelandang internasional Belgia, Axel Witsel, dengan upah yang sangat besar.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (13/5), klub sebelumnya bernama Tianjin Quanjian. Pendiri Grup Quanjian ditangkap pada Januari 2019, kemudian dipenjara, dan klub beralih ke tangan asosiasi sepak bola lokal.

Tim berganti nama menjadi Tianjin Tianhai dan berjuang untuk membayar upah para pemain tahun lalu, sebelum mengumumkan pada hari Selasa (12/5) mereka akan bubar di bawah tumpukan hutang.

Kejatuhan cepat Tianjin, yang berada di urutan ketiga di Liga Super China pada 2017, menunjukkan bahwa sepak bola China perlu fokus pada keberlanjutan jangka panjang, kata kantor berita Xinhua dalam tajuk kata yang sangat keras.

Ini juga memperingatkan tentang bahaya klub bergantung pada satu dermawan kaya.

"Tragedi Tianhai sudah cukup untuk memperingatkan banyak klub sepak bola profesional lainnya di China," kata Xinhua.

"Ketika dana terputus dari perusahaan induk yang mengendalikan mayoritas saham, dan investor baru tidak dapat ditemukan, itu hanya akan menyebabkan kebangkrutan."

"Siapa dari klub sepakbola lain yang bisa menjamin bahwa tragedi yang sama tidak akan menimpa mereka?"

"Melalui tragedi Tianjin, kita sekali lagi melihat bahwa sebagian besar klub sepak bola profesional China memiliki kelemahan fatal dalam kelangsungan hidup mereka."

Tianjin adalah satu di antara selusin klub sepak bola di tiga divisi teratas China yang bangkrut sejak akhir musim lalu, tetapi yang pertama di CSL.

Klub dari timur laut China menghabiskan 2,2 miliar yuan (US $ 310 juta) selama tiga tahun di bawah Grup Quanjian untuk membeli bintang dan membayar gaji tinggi.

Tempat Tianjin di CSL musim ini kemungkinan akan diisi oleh klub yang diasuh Roberto Donadoni, Shenzhen FC.

Kampanye itu seharusnya dimulai pada 22 Februari 2020, tetapi ditunda tanpa batas karena pandemi Covid-19.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi