Gelaran milik pemerintah seperti Kampoeng Ramadhan dan Pasar Murah menjadi harapan berbagai kalangan. Sayangnya, di antara acara yang diadakan sebagai upaya pemulihan ekonomi ini harus mengundang kekecewaan. Karena saat gelaran berlangsung terjadi penumpukan atau kerumunan.

"Niat pemerintah baik, tapi sayangnya terjadi penumpukan massa. Harusnya bisa lebih diatur lagi bagaimana agar acara bisa berlangsung mengikuti protokol kesehatan. Mungkin koordinasi pemerintah aja sama kru di lapangan," kata seorang warga Medan Amplas yang berencana ingin ikut mengantre, Putri, Selasa (19/5).

Menurut Putri, konsep DRIVE THRU yang sudah digelar di Kampoeng Ramadhan seharusnya bisa juga diadopsi di gelaran Pasar Murah, atau bisa juga dengan konsep yang lebih baik lagi.

"Koordinasi aja kali yang di lapangan. Saya sebelumnya sudah berkunjung ke Kampoeng Ramadhan, bagus juga konsepnya," sebut Putri.

Tokoh muda Kota Medan, Rico Waas menilai, konsep DRIVE THRU cukup baik untuk hindari kerumunan. Rico salut dengan para anak muda sebagai Event Organizer (EO) penyelenggara yang punya konsep tersebut.

"Sehingga juga bisa membantu para UMKM yang terdampak Covid-19," ujarnya.

Disarankannya, penyelenggara event dalam masa pandemi ini diharap kreatif dan mampu mendalami cara-cara mengatur crowd/antrean agar tetap bisa menjaga jarak aman antar satu sama lain.

"Apabila nanti ke depannya akan ada lagi event, saran saya untuk EO atau penyelenggara untuk terus memerhatikan prosedur-prosedur kesehatan dari pemerintah," sebutnya.

(RZD)