Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, didampingi Kapolda Sumut, Irjen Pol. Martuani Sormin (Analisadaily/Jafar Wijaya)
Analisadaily.com, Medan - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara menyiapkan kemungkinan penerapan new normal untuk kembali menggerakkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang bakal diterapkan pemerintah pusat.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengatakan, dalam rangka menangani Covid-19, perlu adanya pengkajian perencanaan. Dalam hal tersebut ada tiga petunjuk perencanaan yang harus diambil.
"Dalam rangka menangani Covid-19 perlu ada pengkajian, jadi hari ini saya memberikan petunjuk perencanaan. Dalam petunjuk perencanaan ini ada tiga yang harus diambil. Pertama adalah new normal, kedua adalah berjalan sesuka hati, ketiga survival yaitu yang kuat silahkan hidup yang lemah mati," kata Edy di Medan, Jumat (29/5).
Menurutnya untuk menerapkan new normal perlu adanya konsep yang harus dilakukan. Karena sampai saat ini belum ada yang mengetahui sampai kapan pandemi Covid-19 berakhir.
"Covid-19 ini tidak bisa diprediksi sampai kapan. Setahun, dua tahun, tiga tahun, empat tahun atau menjadi pendemi. Dia tidak ada vaksin sehingga akhirnya Covid-19 ini terjinakan, terselesaikan kalau vaksin ini tidak ditemukan untuk itu waktu yang ada inilah transisi," ucapnya.
Oleh karena itu, Edy akan menyiapkan konsep-konsep new norma.
"Saya mau buttom up, saya tidak mau top down, untuk itu saya keluarkan rencana hari ini adalah transisi untuk menyiapkan konsep-konsep new normal," terangnya.
Edy mengungkapkan bahwa rencana untuk transisi ini harus menjadi bagian hidup masyarakat yang disebut new normal.
"Untuk itu lah kita rencanakan ini, kita jadikan bagian hidup kita yang disebut new normal. Tapi bukan itu, kita akan melakukan kegiatan-kegiatan dicelah-celah pandemi, tetapi perekonomian ini tetap berjalan. Semua kegiatan tetap berjalan tapi kita berbuat dicelah-celah pandemi," ungkapnya.
"Saya belum menentukan new normal ini kapan, makanya disiapkan waktunya belum tergantung ini konsepnya. Masing-masing kita punya 33 kabupaten/kota. Kan gak bisa Medan disamakan dengan Humbahas. Makanya akan kita atur," tandasnya.
(JW/EAL)