Pantauan Analisadaily.com, Jumat (26/6), Nek Unong tinggal bersama cucunya, Syafrijal (10) di gubuk berukuran 5 kali 3 meter ini selama 6 tahun dan tanpa aliran listrik PLN.

Kepada wartawan Nek Unong menjelaskan, pada Kamis (25/6) malam itu hujan deras disertai angin kencang, Nek Unong bersama cucunya melihat rumahnya bergerak-gerak langsung lari keluar berselang beberapa saat spontan rumahnya roboh dan rata dengan tanah.

Nek Unong berharap agar kiranya ada perhatian Pemerintah Kabupaten Sergai dan pihak terkait agar kiranya rumahnya kembali dibangun.

"Hingga kini belum ada tanda-tanda bantuan baik Pemerintah Desa, Kecamatan bahkan Kabupaten," ungkap Nek Unong dengan nada sedih.

Ketua Pemuda Kampung Bolo Kampung (PKBK) Desa Tebing Tinggi, Muhammad Fahmi berharap, agar kiranya Pemerintah Desa lebih cepat tanggap mendata warga miskin dan terhadap bencana alam seperti ini.

"Seperti kondisi nek Unong saat ini tertimpa bencana alam. Miris, selama 6 tahun tinggal dengan keadaan rumah tak layak huni," sebutnya.

Fahmi berharap agar bantuan rumah layak huni dari Pemerintah Kabupaten Sergai bahkan Pemerintah Desa agar kiranya tepat sasaran.

"Karena masih banyak lagi seperti nek Unong lainnya, yang berhak mendapatkan bantuan rumah layak huni," tandasnya

(MZ/RZD)