Coky: Golkar Butuh Figur Musa Rajekshah Hadapi Pilkada Serentak 2020

Coky: Golkar Butuh Figur Musa Rajekshah Hadapi Pilkada Serentak 2020
Kader Partai Golkar Muchrid Nasution, biasa disapa Coky bersama Musa Rajekshah (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Kader Partai Golkar Muchrid Nasution mengakui, sosok yang pantas menjadi Ketua Golkar Sumatera Utara (Sumut) saat ini adalah Musa Rajekshah. Golkar Sumut membutuhkan Musa Rajekshah, karena kebutuhan strategis partai baik untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang.

"Apalagi, Golkar Sumut akan menghadapi Pilkada Serentak 2020. Dari 23 kabupaten/kota yang akan melaksanakan Pilkada, seluruh kader Golkar Sumut wajib bekerja keras untuk memenangkan calon kepala daerah yang diusung. Agar soliditas partai benar-benar tangguh, sehingga kerja-kerja politik mumpuni, tentunya Golkar membutuhkan sosok Musa Rajekshah," ujar Muchrid yang akrab dengan sapaan Coky, Kamis (2/7).

Untuk jangka menengah dan jangka panjang, lanjut Coky, tentunya berhubungan dengan Pilgub Sumut, Pileg dan Pilpres. Tiga atau empat tahun itu, terlalu singkat bagi sebuah partai untuk mewarnai politik di tanah air.

"Jadi menurut saya, sudahilah aksi pasang muka dua dan tebar fitnah, karena itu bukan bagian kerja politik kader Golkar. Fokus saja sukseskan Musda dan solid memenangkan Musa Rajekshah sebagai Ketua Golkar Sumut," ujarnya.

Kader Partai Golkar ini juga mengingatkan, jelang Musda Partai Golkar Sumut, banyak kader yang memasang muka dua guna mengambil keuntungan pribadi. Kondisi ini berpengaruh terhadap soliditas organisasi, sehingga berpotensi menggerus kekuatan Golkar Sumut ke depannya.

"Salah satu ciri-ciri kader bermuka dua ini adalah, menebar fitnah kepada pihak-pihak tertentu, agar memperoleh bargaining position agar kelak memperoleh posisi dalam kepengurusan Golkar Sumut, mendatang," ujarnya.

Menurut Coky, meskipun pasang muka dua di panggung politik merupakan hal yang kerap terjadi, namun dalam kondisi ricuh di Partai Golkar Sumut, tentunya bukan sesuatu prestise. Bahkan, menunjukkan seseorang itu bukan kader sejati Partai Golkar.

"Kerja paling utama seluruh kader Golkar yang ada di Sumut saat ini adalah, turut menyukseskan Musyawarah Daerah, agar berlangsung kondusif dan demokratis. Soal siapa yang kelak duduk dalam kepengurusan, tentunya ketua terpilih memiliki pertimbangan," ujarnya.

(HERS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi