Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mark Lowcock. (Salvatore Di Nolfi/EPA)
Analisadaily.com, New York – Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mark Lowcock mengatakan, bantuan penanganan virus Corona untuk negara-negara miskin sejauh ini sangat tidak mencukupi.
Sehingga ia meminta bantuan negara-negara kaya untuk menyumbang miliaran dolar AS lebih banyak lagi.
PBB meningkatkan permintaan bantuan kemanusiaan menjadi 10.3 miliar dolar AS untuk membantu 63 negara, terutama di Afrika dan Amerika Latin, dalam mengatasi penyebaran dan dampak Covid-19.
Jumlah tersebut naik dari permintaan awal badan dunia itu sebesar 2 miliar dolar AS, yang menjadi 6.7 miliar dolar AS pada bulan Mei. Sejauh ini, kata Lowcock, PBB hanya menerima dana sebesar 1.7 miliar dolar AS.
Ketika para menteri keuangan dari G20 ekonomi utama bersiap untuk bertemu secara virtual pada hari Sabtu, Lowcock menyampaikan, pesan ke G20, bantuan kemanusiaan harus ditingkatkan sekarang atau terima dampaknya nanti.
Virus corona telah menginfeksi setidaknya 13.6 juta orang dan mengakibatkan kematian lebih dari 584.000 orang yang diketahui di seluruh dunia.
PBB telah memperingatkan, jika tindakan tidak diambil, pandemi dan resesi global yang terkait akan memicu peningkatan kemiskinan global untuk pertama kalinya sejak 1990 dan mendorong 265 juta orang ke jurang kelaparan.
"Tanggapan negara-negara kaya terhadap situasi di negara-negara lain sangat tidak cukup," kata Lowcock dilansir dari Antara, Jumat (17/7).
Lowcock menambahkan, dia telah melobi para pembuat kebijakan AS untuk pendanaan awal pekan ini. Komite DPR telah mengusulkan bantuan internasional senilai 10 miliar dolar AS.
Sejauh ini, Kongres telah menyediakan 2,4 miliar dolar AS dalam bantuan asing darurat.
Pada bulan Mei, Presiden China, Xi Jinping, menjanjikan 2 miliar dolar AS untuk membantu menangani virus corona dan pembangunan ekonomi dan sosial di negara-negara yang terkena dampak, terutama negara-negara berkembang.
Lowcock mengatakan, ia sangat menyambut bantuan internasional itu yang dapat digunakan secara langsung untuk mendukung rencana respon kemanusiaan global.
(CSP)