Meski demikian, banjir bandang tersebut tidak berdampak secara signifikan terhadap infrastruktur jaringan XL Axiata di sekitar lokasi. Secara umum, layanan XL Axiata tetap beroperasi dan melayani kebutuhan pengguna.

Group Head XL Axiata Region East, Bambang Parikesit mengatakan, di beberapa titik, bencana banjir telah menyebabkan BTS tidak bisa beroperasi karena adanya pemadaman aliran listrik. Hal ini bisa dimaklumi karena sangat beresiko jika listrik tetap dialirkan dan ada banjir.

“Kami telah mengantisipasinya dengan menyalakan genset untuk beberapa titik BTS yang memang masih memungkinkan dijangkau dan perangkat tidak terendam air. Di lokasi yang tidak bisa dijangkau karena bencana banjir bandang, kami masih menunggu perkembangan kondisi lebih lanjut,” kata Bambang, Sabtu (18/7).

Bambang menyebut ada sekitar 28 BTS yang terdapat di Kabupaten Luwu Utara, termasuk di sekitar lokasi bencana. Untuk memastikan keamanan jaringan, saat ini tim teknis juga telah berada di lapangan guna mengecek semua infrastruktur jaringan yang ada di sana.

Selain itu, tim dari pusat monitoring telah melakukan rekayasa jaringan agar layanan untuk pelanggan tetap bisa terjaga. Apalagi, di saat bencana seperti ini, layanan telekomunikasi dan data sangat dibutuhkan, baik oleh warga korban, juga aparat penanggulangan bencana.

“Tim terus bersiaga mengantisipasi situasi yang terjadi. Sejumlah persiapan juga dilakukan untuk menghadapi apapun kondisi yang akan datang,” sebutnya.

(RZD)