Juan Carlos I (Reuters)
Analisadaily.com, Madrid - Mantan Raja Spanyol, Juan Carlos I, terpaksa meninggalkan negaranya karena terlibat skandal korupsi.
Selama menjabat, Juan Carlos I mampu memimpin Spanyol menuju demokrasi. Namun kini dia harus pergi ke tempat pengasingan.
Usai menjadi raja selama 44 tahun pasca kematian Jenderal Francisco Franco, Juan Carlos turun tahta pada 18 Juni 2014 setelah memberi kontribusi besar dalam sejarah modern Spanyol.
"Setia dengan keinginan politik ayahku, aku ingin menjadi raja bagi semua orang Spanyol," kata Juan Carlos dalam pidato pengunduran dirinya.
Namun hari Senin (3/8) kemarin Juan Carlos memberi tahu putranya, Raja Felipe VI, bahwa lebih baik dia meninggalkan Spanyol.
"Dipandu oleh keyakinan untuk melayani rakyat Spanyol, lembaga-lembaganya dan Anda sebagai raja, saya memberi tahu Anda tentang keputusan saya saat ini untuk pergi ke pengasingan di luar Spanyol," tulis Juan Carlos, dilansir dari
StraitTimes, Selasa (4/8).
Juan Carlos mengaku malu karena harus menghadapi penyelidikan di dalam maupun luar negeri akibat tersandung kasus korupsi.
Sementara pihak istana menyebut Raja Felipe telah menerima keputusan ayahnya.
Sebelumnya Raja Felipe VI telah berusaha menjauhkan diri dari tuduhan kekayaan besar yang tersembunyi. Dia juga menarik tunjangan tahunan ayahnya dan meninggalkan warisannya.
(EAL)