Tanggapan Gojek Terkait Demo Mitranya di DPRD Medan

Tanggapan Gojek Terkait Demo Mitranya di DPRD Medan
Unjuk rasa driver ojek online di DPRD Medan (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Medan - Pihak manajemen Gojek angkat bicara terkait aksi unjuk rasa ratusan pengemudi ojek online yang menuntut penghapusan program Berkat.

Head of Regional Corporate Affairs Gojek Wilayah Sumbagut, Dian Lumban Toruan mengatakan, Gojek terbuka untuk mendengarkan aspirasi dari berbagai komunitas yang konstruktif dan membangun demi kebaikan bersama.

"Kami sebelumnya telah duduk bersama perwakilan Forum Aksi Merah Putih dan membahas serta memberikan respon atas permintaan yang disampaikan," kata Dian, Selasa (4/8).

Menurutnya kebijakan putus mitra (PM) yang dilakukan kepada mitra yang diwakili oleh FAMP merupakan salah satu bentuk penerapan sanksi oleh Gojek terhadap pelanggaran berupa kecurangan yang dilakukan oknum mitra Gojek.

Dian menjelaskan pelanggaran tersebut mengindikasikan terjadinya tindak kecurangan berulang kali berupa order fiktif yang terbukti melalui data.

"Tindakan kecurangan merupakan pelanggaran berat dan dapat dikenai sanksi PM. Hal ini telah diketahui pula oleh seluruh mitra sejak awal bergabung dengan Gojek. Tata tertib dan sanksi terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh mitra atau tata tertib Gojek diterapkan dengan tegas, terbuka dan adil demi menjaga keamanan dan keselamatan mitra driver serta pengguna layanan Gojek," ucapnya.

Dian mengungkapkan bahwa tata tertib Gojek telah disusun dengan mempertimbangkan kebutuhan mitra driver dan pengguna layanan Gojek serta tercantum di aplikasi mitra, blog resmi mitra driver Gojek dan disebutkan kembali dalam berbagai kesempatan komunikasi yang dilakukan. Gojek menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan keadilan.

"Hal ini kami lakukan untuk melindungi jutaan mitra driver lainnya yang bekerja secara jujur untuk keluarga mereka dan juga untuk melindungi para konsumen setia kami," jelasnya.

"Kami juga sudah menyediakan forum diskusi bagi mitra driver yakni melalui program kopdar yang rutin dilaksanakan. Di masa pandemi, kopdar tetap dilaksanakan berkala secara virtual. Jadi, demo itu tidak perlu, melalui kopdarbmitra dapat langsung berdiskusi dua arah bersama manajemen Gojek," terang Dian.

Terkait permintaan untuk menghapus program Berkat, Dian mengungkapkan bahwa program ini mereka terapkan mengingat pandemi Covid-19 telah berdampak pada semua lini kehidupan.

Bagi Gojek, mobilitas masyarakat yang menurun drastis berdampak pada sepinya orderan yang dijalankan oleh jutaan mitra driver di seluruh Indonesia. Hal ini secara otomatis membuat mitra driver kesulitan mengumpulkan pendapatan harian.

"Untuk itu, saat ini Gojek melihat implementasi program Berkat masih relevan untuk dapat memberi kesempatan kepada mayoritas driver membawa pulang pendapatan minimum yang memadai per harinya. Program ini kami harapkan dapat membantu mitra driver untuk tetap dapat menafkahi keluarganya di masa pandemi Covid-19 dengan membantu masyarakat memenuhi berbagai kebutuhannya di masa transisi ini," ungkapnya.

Dian menuturkan bahwa mereka terus memantau dampak pelaksanaan program tersebut kepada mitra driver untuk memastikan tujuan dari program Berkat dapat tercapai.

"Selain itu, sejak awal pandemi Covid-19, kami telah meluncurkan program-program kesejahteraan mitra driver untuk membantu meringankan kesulitan yang dihadapi mitra driver dan ekosistem Gojek secara keseluruhan," ujarnya.

Dian menambahkan bahwa beberapa di antara program tersebut telah menjangkau mitra secara signifikan, seperti pembagian voucher sembako yang menjangkau 450 ribu mitra driver, pembagian voucher makanan gratis bagi mitra driver dan keluarga, mendatangkan 5 juta masker, dan membagikan APD secara meluas di wilayah operasional Gojek.

Kemudian mengupayakan restrukturisasi cicilan kendaraan bermotor bagi mitra driver lewat kerja sama dengan sejumlah perusahaan pembiayaan.

"Seluruh inisiatif tersebut kami lakukan meski Gojek sendiri juga ikut merasakan dampak yang signifikan akibat pandemi Covid-19, sebagaimana yang dirasakan oleh para pelaku industri lainnya," tukasnya.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi