Seorang perawat menyiapkan suntikan vaksin influenza di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, Massachusetts 10 Januari 2013. (Reuters/Brian Snyder)
Analisadaily.com, Tokyo - Beberapa negara Asia meluncurkan program vaksinasi influenza lebih awal dan lebih agresif tahun ini, karena berusaha mengurangi potensi orang tertular flu dan Covid-19 secara bersamaan.
Pandemi virus Corona yang membayangi banyak negara, dan mengatasi musim flu tahun ini, yang biasanya datang pada Desember hingga Februari, semakin mendesak.
Di Jepang, kementerian kesehatan sedang mempersiapkan 31.2 juta suntikan flu, naik 7 persen dari tahun lalu dan jumlah tertinggi sejak 2015.
Para pejabat juga mendesak pasien yang bergejala untuk menghubungi hotline medis sebelum menjalani tes untuk menghindari penularan di rumah sakit.
"Kami akan memfokuskan sumber daya medis kami pada orang sakit parah untuk mengantisipasi epidemi influenza musiman," kata Takeshi Enami, pejabat kementerian kesehatan Jepang pekan lalu setelah pertemuan para ahli penyakit dilansir dari Channel News Asia, Senin (14/9).
Organisasi Kesehatan Dunia telah mendesak vaksinasi flu global tahun ini, di tengah kekhawatiran orang yang sama yang paling rentan terhadap risiko Covid-19, seperti orang tua dan mereka yang memiliki kondisi pernapasan, juga berisiko terbesar terkena flu.
Data tentang jumlah kasus flu tahunan di seluruh Asia terbatas, meskipun Jepang memiliki sekitar 12 juta kasus pada musim 2018-2019.
Di Korea Selatan, otoritas kesehatan memperoleh 30 juta vaksin flu untuk musim dingin, naik 20 persen dari tahun lalu. Sekitar 19 juta orang akan diinokulasi secara gratis, mencakup sepertiga dari populasi negara itu, naik dari 13.8 juta tahun lalu.
Pejabat juga memperluas jendela demografis untuk vaksinasi gratis, tahun ini mencakup anak-anak dari enam bulan menjadi 18, orang dewasa di atas 61 dan wanita hamil.
Pembuat vaksin flu terbesar Korea Selatan GC Pharma mengatakan kepada
Reuters, mereka akan melakukan lebih dari 10 juta suntikan flu untuk musim ini, naik dari 8,5 juta dosis tahun lalu.
Di Taiwan, pemerintah mengatakan memandang flu musiman dan virus Corona sebagai dua masalah terpisah karena mereka dapat mengendalikan Covid-19 dengan aturan ketat yang ada, termasuk karantina wajib.
Para pejabat mengatakan akhir bulan lalu mereka berencana untuk memberikan lebih dari 6 juta dosis gratis tahun ini.
Di China, di mana suntikan flu biasanya tidak gratis, beberapa otoritas lokal telah melaporkan lonjakan permintaan.
Otoritas pencegahan penyakit di distrik Changning di kota Shanghai mengatakan kepada media lokal bahwa mereka memperkirakan permintaan vaksin flu di musim gugur dan musim dingin meningkat sekitar 50 persen dari tahun-tahun sebelumnya.
Di Australia, di mana musim flu berlangsung kira-kira dari Juni hingga September, para pejabat memperoleh 16.5 juta suntikan flu, naik dari 13.2 juta tahun lalu.
Langkah-langkah di Asia menggemakan upaya serupa di Amerika Utara dan Eropa. Di Amerika Serikat, perusahaan farmasi diharapkan menyediakan sekitar 200 juta vaksin flu tahun ini, sekitar 20 persen lebih banyak dari biasanya.
(CSP)