Mario yang mewakili 16 pimpinan kecamatan (PK) menyebut kemenangan Tengku Akhmad Tala'a terkesan dipaksakan karena menyingkirkan sejumlah suara sah. Bahkan sebanyak 14 suara dinyatakan batal.

Menurut Mario apa yang dilakukan Isma Fadli merupakan sebuah kesalahan. Dukungan 16 pimpinan kecamatan sebagai pemegang hak suara (PHS) kepada Tengku Akhmad Tala'a atau yang akrab disapa Ameck sudah dicabut dan kemudian dialihkan kepada Thomas Darwin Sembiring.

"Mereka telah menafikan keberadaan juklak nomor 2 tahun 2020 pasal 27 huruf B poin (c) yang seharusnya pimpinan sidang melakukan konfirmasi dan klarifikasi dukungan PHS kepada bakal calon (balon) kandidat ketua. Bukan langsung mengklaim dukungan ganda," ujar Mario, Rabu (16/9).

Menurutnya dari 22 PK yang ada, 16 diantaranya telah mencabut dukungan terhadap Tengku Akhmad Tala'a dan mengalihkannya kepada Thomas Darwin Sembiring.

"Sehingga seharusnya Thomas Darwin Sembiring sudah memenuhi syarat untuk maju sebagai kandidat calon ketua dengan syarat dukungan minimal 30 persen," sebutnya.

Kerena suasana musda tidak kondusif, sambungnya, ke-16 PK pendukung Thomas Darwin Sembiring keluar dari arena sidang dan berkumpul di luar Aula Cadika Lubuk Pakam.

Kemudian mereka menghadiri musda lanjutan di Wings Hotel Kualanamu yang dihadiri pengurus DPD I Partai Golkar Sumut, Muchrid Choky Nasution selaku pimpinan sidang.

Hadir juga dalam musda lanjutan tersebut Wakil Ketua Partai Golkar Sumut, Irham Buana Nasution dan pengurus lainnya.

"Kami yang terdiri dari 16 PK Partai Golkar Deli Serdang meminta keadilan terkait hilangnya hak-hak kami selaku pemilik suara. Kami mohon agar DPD I Golkar Sumut, DPP Partai Golkar dan Mahkamah Partai menindaklanjuti permasalahan ini. Sebab hasil musda akan menentukan nasib Partai Golkar Deli Serdang lima tahun ke depan," pungkas Mario.

(EAL)