Petugas membelakangi layar informasi pergerakan harga saham pada layar elektronik di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Analisadaily.com, Medan - Meskipun ada tekanan di bursa saham Amerika Serikat (AS), kinerja pasar keuangan domestik masih mampu dibuka di zona hijau.
Analisa Pasar Modal, Gunawan Benjamin menyampaikan, pada sesi perdagangan Senin (21/9) pagi pukul 09.15 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat di level 5.072,52.
"IHSG nyaris tidak bergerak saat sesi pembukaan pukul 9 pagi dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya," kata Gunawan.
Sementara itu, mata uang Rupiah diperdagangkan menguat di level 14.670 per US Dolar. Meskipun Rupiah sejauh ini masih berkonsolidasi di kisaran angka 14.700 per US Dolarnya.
"Beberapa sentimen yang perlu dicermati adalah terkait perkembangan penyebaran Covid-19 yang bisa saja merusak arah pergerakan pasar," sebutnya.
Kian memanasnya hubungan antara AS dengan China juga perlu dipertimbangkan. Meskipun sejauh ini tidak berpengaruh besar. Akan tetapi eskalasi yang berbuntut pemblokiran sejumlah produk dari kedua negara bisa saja memicu kekhawatiran baru di pasar.
Selain itu, saat ini tengah berkembang terkait perluasan kewenangan Bank Indonesia. Pelaku pasar lagi-lagi akan fokus pada hal-hal yang menyangkut independensi BI nantinya.
"Untuk itu pasar keuangan masih akan sangat volatile di pekan ini. Sampai nantinya isu tersebut memang benar-benar usai dan tidak menjadi tekanan di pasar keuangan," tandasnya.
(RZD)