Aksi buruh tolak Omnibus Law (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Deliserdang - Puluhan buruh berkumpul di depan pabrik Jalan Medan-Tanjung Morawa, KM 13. Mereka melakukan aksi menolak Omnibus Law, dan membentangkan spanduk penolakan serta menyampaikan orasi.
Sekretaris Konsulat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang Deliserdang, Ryan Sinaga mengatakan, aksi penolakan terhadap Omnibus Law mereka lakukan di lebih dari 15 titik.
"Kita melakukan penolakan Omnibus Law yang diputuskan secara sepihak seakan-akan kejar tayang, tanpa memperdulikan kesejahteraan kaum buruh. Kami menyatakan sikap menolak hal tersebut dari pabrik-pabrik kami," katanya kepada wartawan, Selasa (6/10).
Ryan menjelaskan, pihaknya sengaja pada hari ini hanya aksi di depan pabrik, tidak turun ke jalan seperti biasanya.
"Saat ini hanya kami stay di perusahaan untuk menunjukkan penolakan. Menolak dari pabrik. Karena gedung-gedung pemerintahan hari-hari ini tutup. Menutup akses untuk daripada kebebasan bereksperesi kawan-kawan buruh," jelasnya.
Namun demikian, menurut Ryan, pihaknya bertekad akan melakukan aksi hingga 2 hari ke depan dan tidak tertutup kemungkinan akan beraksi terus untuk menjegal RUU tersebut.
"Seperti kami sampaikan ke pihak berwajib akan kami laksanakan mulai hari ini, sampai tanggal 8, tidak tertutup kemungkinan sampai kami berhasil menjegal UU tersebut kami akan lakukan aksi," ucapnya.
Tidak lama melakukan aksi tersebut, para buruh kemudian membubarkan diri setelah kedatangan polisi menggunakan mobil patroli yang memutar rekaman suara imbauan terkait protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19, massa aksi pun membubarkan diri.
Seorang buruh dari massa aksi mengatakan, pihaknya membubarkan diri untuk kembali ke sekretariat FSPMI Deli Serdang.
Sebelumnya, sejumlah polisi dan TNI tampak duduk di sekitar pabrik menggunakan mobil patroli. Dari mobil tersebut, terdengar suara rekaman perempuan menyampaikan imbauan protokol kesehatan ke sejumlah pabrik.
Dari sebuah pabrik di Jalan Sisingamangaraja, tim patroli tersebut bergerak ke sebuah pabrik di Jalan Tambak Rejo, Pasar IX, Desa Buntu Bedimar, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang. Di tempat tersebut, tidak terlihat ada pengumpulan pekerja yang hendak melakukan aksi.
Wakasat Lantas Polresta Deliserdang, AKP MP Pardede, di lokasi enggan memberi penjelasan tentang hasil pemantauan mereka di sejumlah pabrik-pabrik di wilayah Deliserdang.
"Jangan saya, silakan ke Kapolresta Deliserdang saja. Kami hanya memantau saja. Atau bisa juga coba wawancara kepada humas," ujarnya.
(JW/RZD)