“Pemberian bantuan masyarakat miskin dengan melanjutkan pendidikan tinggi dari anggaran pemerintah pusat melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sangat diapresiasi. Apalagi Angka Partisipasi Kasar (APK) anak-anak melanjutkan pendidikan masih rendah di Batubara, masih sekitar 17,39. Salah satu penyebab adalah persoalan ekonomi,” kata Zahir didampingi Kapolres Batubara, AKBP Ikhwan Lubis, dan Sekda, Sakti Alam Siregar, di hadapan 47 anak-anak Batubara yang diterima kuliah di UMSU melalui program KIP Kuliah, di Aula SMP Negeri 1 Limapuluh, Batubara, Rabu (7/10).

Menurut Zahir, persoalan ekonomi saat ini juga terdampak dari Covid-19, sehingga terjadi pengurangan pendapat di masyarakat, salah satunya kesulitan masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak ke jenjang yang lebih tinggi.

“Saya perintahkan Dinas Sosial untuk menjajaki kerja sama dengan perguruan tinggi supaya anak-anak dari keluarga yang kurang mampu bisa melanjutkan pendidikan. Saya sebagai alumni Fakultas Pertanian UMSU mengucapkan terima kasih,” ucapnya.

Mahasiswa Berprestasi

Wakil Rektor III UMSU, Rudianto, sangat mengapresaisi Pemkab Batubara yang memberi perhatian anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

“Anak-anak penerima KIP Kuliah ini akan ditempah menjadi orang-orang yang berprestasi di UMSU dengan mengikuti beragam kompetisi dan kegiatan di bidang akademik maupun non akademik,” katanya.

Dia mengatakan, UMSU merupakan salah perguruan tinggi terbaik di luar Pulau Jawa dengan akreditasi A untuk institusi dan 15 program studinya. Para penerima KIP Kuliah harus benar-benar tekun dan tentunya harus menjadi pembeda dari mahasiswa lain.

“Apa pembedanya? Ya, itu prestasi akademik dan non akademik. Satu lagi jangan pernah minder,” sarannya.

Kepala Biro Bidang Kemahasiswaan UMSU, Radiman menambahkan, empat hal yang harus diperhatikan, indeks prestasi kumulatif tidak boleh kurang dari 3,0, penggunaan anggaran KIP tidak boleh di luar dari proses akademik, tidak boleh sambil bekerja atau kegiatan lain di luar kuliah, dan tidak boleh berumah tangga.

“Jangan bantuan dari KIP itu dibuat untuk beli tiket nonton, makan di kafe, DP sepeda motor. Kalau itu dilakukan, nanti akan kesulitan dalam membuat pelaporan,” katanya.

Kepala Dinas Sosial Batubara, Ishak, didampingi Koordinator PKH Batubara, Mukhrizal Arif, mengatakan, 47 penerima beasiswa KIP Kuliah dari Batubara akan mendapat bantuan paket pulsa internet sebesar Rp 150.000/orang.

“Hasil koordinasi dengan Pimpinan Bank Mandiri Area Siantar, secara pribadi beliau membantu paket pulsa internet. Secara kelembagaan disahuti permohonan laptop bagi peserta KIP untuk diusulkan bantuan CSR dari Bank Mandiri Pusat,” tandasnya.

(RZD)