Proyek yang dikerjakan CV Al Hamdi dari Rokan Hulu, Provinsi Riau, ini diduga dikerjakan dengan kualitas rendah.

Pantauan Analisadaily.com di lapangan, peningkatan jalan bernilai kontrak lebih kurang Rp 8 miliar itu mulai berlubang-lubang. Bahkan ada lubang yang sengaja ditutupi batu agar pengendara tidak tergelincir.

Dalam pengerjaannya, royek itu sempat mengalami perpanjangan waktu. Sebab saat pengerjaan terkendala cuaca yang tidak mendukung.

"Proyeknya sempat adendum karena singkat waktunya, pas musim hujan pula," kata Kabid Bina Marga, M. Pakhruddin Harahap, yang saat ini menjabat sebagai Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi di BPBD Palas, Kamis (8/10).

Selain itu, sambung Pakhruddin, pembayaran paket miliaran tersebut belum sepenuhnya dilakukan. Rencananya pembayaran dilakukan pada P-APBD 2020 yang baru disahkan.

"Perawatannya sudah selesai, tapi kalau pembayarannya belum seratus persen karena adendum itu. P-APBD inilah dibayarkan," tukas Pakhruddin.

(ATS/EAL)